Rabu, Desember 31, 2008

SELAMAT TAHUN BARU 2009

Segenap Guru Pegawai dan Siswa-Siswi SMP Dwijendra mengucapkan
SELAMAT TAHUN BARU 2009.
Semoga sukses selalu.

WORKSHOP STANDAR ISI KTSP

Jumat, 26 Desember 2008. Guna memenuhi kriteria sekolah standar nasional maka SMP Dwijendra mengadakan persiapan berkaitan dengan standar proses yang harus dipenuhi. Salah satu faktor yang sangat mendukung adalah sumber daya manusia.
Workshop ini diupayakan dapat meningkatkan kemampuan guru untuk menterjemahkan pembelajaran melalui pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dengan narasumber Drs. I Made Sumerta, Koordinator Pengawas Pendidikan Kota Denpasar, selama satu hari di sekolah dan dilanjutkan pengerjaan dimasing-masing bidang studi.

PESRAMAN KILAT

Mengisi liburan semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009, siswa-siswi SMP Dwijendra menyelenggarakan pesraman kilat selama tiga hari dari Hari Senin sampai Rabu, 22-24 Desember 2008.
Selama satu hari masing-masing angkatan diberikan pengarahan tentang agama Hindu dari narasumber : Ida Bagus Lodra, Ketua Yayasan Dwijendra Drs. Ida Bagus Gede Wiyana dan Guru Agama Hindu SMA Dwijendra.
Melalui pesraman ini diharapkan pengetahuan siswa tentang agama lebih baik sehingga dalam prakteknya dimasyarakat siswa-siswi SMP Dwijendra dalam menjaga nama baik Dwijendra.

Minggu, Desember 14, 2008

WORKSHOP RPS DIKBUD KOTA

Selama dua hari, 10-11 Desember 2008, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Denpasar mengadakan Workshop Penyusunan Program Sekolah untuk Sekolah Dasar dan Menengah penerima dana DBEP-ADB se-Kota Denpasar yang bertempat di Hotel Mahajaya Tower Denpasar. Workshop ini diikuti dari kepala sekolah dan unsur komite sekolah.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Denpasar, Drs. I Gusti Lanang Jelantik, M.Si. Dalam sambutan sekaligus memberikan materi kepada peserta workshop diharapkan tidak terjadi ketidakharmonisan antara kepala sekolah dengan komite. Menurut Prof. Sucipta, wakil salah satu komite sekolah, disharmoni ini terjadi karena ketidakmengertian tugas masing-masing.
Kesempatan untuk bertemu dan bertukar pendapat dengan sesama kepala sekolah dan juga komite diharapkan untuk selalu terbina sehingga disharmoni tidak ada lagi untuk dikemudian hari.

Senin, Desember 01, 2008

HASIL LOMBA UKS PROVINSI BALI 2008

Pengumuman hasil lomba UKS tingkat provinsi Bali tahun 2008 SMP Dwijendra sebagai wakil Kota Denpasar menempati peringkat Harapan III. Juara I, II dan III diraih oleh wakil Kabupaten Bangli., Klungkung dan Tabanan Demikan hasil yang disampaikan dalam penyerahan juara Lomba UKS Tingkat Provinsi Bali 2008 di Kantor Gubernur Bali.

Jumat, November 21, 2008

WIDYA WAHANA TVRI BALI

SMP Dwijendra berkesempatan mengisi acara pendidikan di TVRI Bali. Lewat acara Widya Wahana yang akan ditayangkan pada hari Senin, 24 Nopember 2008 di TVRI Bali.
Untuk pengambilan gambar telah dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 19 dan 20 Nopember 2008. Sehingga pelajaran anak-anak sedikit terganggu, hal ini supaya dimaklumi oleh orang tua siswa.
Atas kerjasama dari semua pihak, sekolah menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya.

WORKSHOP BINTEKS KTSP

SMP Dwijendra tahun 2008 ini mendapatkan dana subsidi bimbingan teknis pelaksanaan KTSP. Melalui dana subsidi ini maka dilaksanakan workshop bimbingan teknis pelaksanaan KTSP di Aula Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar.
Hadir pada kesempatan ini kordinator masing-masing bidang studi dan kepala sekolah dari 8 sekolah sekota Denpasar. Pembukaan workshop dilakukan oleh Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar, I Ketut Sudriarta, S.Pd.
Workshop hari pertama ini dilanjutkan pengarahan dan pembekalan dari guru pendamping tingkat Kota Denpasar.

NGELAWAR MENYAMBUT PIODALAN RING DWIJENDRA

Serangkaian Piodalan di Pura Yayasan Dwijendra, Purnama Sasih Kalima tanggal 12 Nopember 2008, sehari sebelumnya diadakan kegiatan ngelawar.
Ngelawar ini dilakukan oleh tiap-tiap unit dan hasilnya dikumpulkan untuk dinikmati bersama-sama yang dilaksanakan di aula yayasan.
Besoknya, 12 Nopember 2008 piodalan dilaksanakan pada pukul 07.30 dibawah rintik-rintik hujan. Menurut Bapak Ketua Yayasan, Drs. Ida Bagus Gede Wiyana, hujan ini adalah rahmat sehingga harus disyukuri. Melalui perayaan piodalan ini dimohon introspeksi diri masing-masing, terutama bagi para guru yang mengantarkan anak-anak ke Ujian Nasional 2009.

Jumat, Oktober 31, 2008

EVALUASI UKS TINGKAT PROVINSI BALI 2008

SMP Dwijendra Denpasar tahun 2008 mewakili Kota Denpasar dalam lomba Usaha Kesehatan Sekolah(UKS) tingkat Provinsi Bali yang dinilai Kamis, 30 Oktober 2008.
Ketua Tim Penilai Provinsi Bali yang diketuai Ida Bagus Sedhawa, M.Si mengatakan pentingnya kesehatan bagi semua warga sekolah sehingga usaha-usaha untuk mewujudkannya harus dipelihara secara terus menerus.
Dalam acara ceremonial ini SMP Dwijendra menampilkan atraksi Yoga, Silat, Sepak Bola, Basket dan UKS. Sirih adalah maskot UKS SMP Dwijendra yang mengandung arti siapa yang mengenal sirih pastilah mengenal rasa dan perasaan. Sirih juga dipakai dalam banten dan digunakan dalam pembuatan Jamu Sirih yang berfungsi untuk organ kewanitaan.

Senin, Oktober 13, 2008

WORKSHOP SMP CALON SSN

Selama tiga hari, dari tanggal 9 Oktober sampai dengan 11 Oktober 2008 bertempat di Hotel Puri Nusa Indah Denpasar diadakan workshop bagi 25 SMP rintisan Sekolah Standar Nasional(SSN) oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali.
Acara ini diikuti oleh dua sekolah swasta, yaitu SMP Dwijendra Denpasar dan SMP I Saraswati Denpasar. Masing-masing sekolah dari seluruh Bali ini diwakili oleh Kepala Sekolah masing-masing dan satu orang guru senior. Saya perwakilan dari SMP Dwijendra adalah satu-satunya guru yang paling muda dalam acara tersebut.

Minggu, September 21, 2008

WORKSHOP NASIONAL LPPMP

Sebagai lembaga independent yang sesuai dengan namanya, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang sekarang sudah berganti nama menjadi LPPMP yaitu Lembaga Penilaian dan Perbaikan Mutu Pendidikan tetap berperan aktif untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.
Karena hal itulah, LPPMP pusat pada Sabtu 20 September 2008 bertempat di LPMP Bali di Jalan Tantular (Yangbatu) Denpasar menggelar Workshop Refleksi dan Analisis Hasil Ujian Nasional Tahun Ajaran 2007/2008.
Acara ini menampilkan narasumber Dr. Burhanuddin Tolla, MA, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas Jakarta dan DR. Cand. Pebrianti, M.Pd, Team Litbang Puspendik dan LPPMP Jakarta.
Satu hal yang dapat ditangkap dari workshop ini adalah bagaimana menentukan/membuat soal-soal yang akan setara dengan soal Ujian Nasional yang menjadi momok peserta didik sekarang ini.

Jumat, September 12, 2008

SEMUA GURU SMP SUDAH MELEK KOMPUTER


Semua guru dan pegawai SMP Dwijendra Denpasar diharuskan menguasai komputer dan IPTEK sudah ditindaklanjuti dengan penguasaan dan pelatihan menggunakan komputer. Tampak Ibu Nyoman Indrayatni Pinatih, Kaur Sarana Prasarana SMP Dwijendra sudah akarab dan fasih menggunakan laptop.

Sabtu, September 06, 2008

DRS. I NYM. SUKENDRA RANGKING 4 KEPSEK BERPRESTASI 2008

Berita gembira bagi seluruh civitas SMP Dwijendra Denpasar karena tahun ini Bapak Kepala Sekolah, Drs. I Nyoman Sukendra, M.Hum terpilih sebagai Kepala Sekolah Berprestasi 2008 pada posisi 4 besar.
Peringkat pertama sampai ketiga di tempati secara berturut-turut oleh Kepsek SMP PGRI 2 Denpasar, Kepsek SMP Negeri 4 Denpasar dan Kepsek SMP Negeri 6 Denpasar.
Selamat buat Bapak Kepsek kita ini!!

Jumat, September 05, 2008

Workshop Rintisan SKM SMA Dwijendra

Dalam rangka menyukseskan SMA Dwijendra menuju Sekolah Kategori Mandiri, mulai Jumat (5 September 2008) selama dua hari, SMA Dwijendra mengadakan Workshop dengan tema Melalui Rintisan Sekolah Kategori Mandiri Meningkatkan Pemerataan dan Mutu Pendidikan di SMA Dwijendra Denpasar. Sesuai dengan harapan ketua Yayasan, Drs. Ida Bagus Gede Wiyana, yang tertuang dalam sambutan beliau sebelum acara workshop dimulai
Workshop ini menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar, Gusti Lanang Jelantik, Msi sebagai keynote pertama sekaligus membuka workshop ini. Selanjutnya materi diberikan oleh Profesor Nyoman Dantes, Guru Besar Pedagogik Universitas Ganesha Singaraja yang memaparkan sekolah SKS(Sistem Kredit Semester).
Narasumber terakhir hari pertama workshop ini adalah Dr. Made Yudana, juga Dosen dari Universitas Ganesha Singaraja yang membawakan materi Meristokrasi SKM sebagai Hibride Manajement.
Direncanakan pada hari kedua akan diberikan materi dari Drs. I Made Suena,Msi ,Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Denpasar tentang penyusunan kurikulum. Dilanjutkan menyusun Silabus dan RPP serta terakhir tentang penilaian dari narasumber terakhir.

Senin, September 01, 2008

NGAYAH RING PURA SAKENAN


Bertepatan dengan Hari Suci Kuningan, Sabtu Kliwon Wuku Kuningan, di Pura Dalem Sakenan yang berlokasi di Pulau Serangan diadakan Piodalan. Panitia piodalan dari Puri Kesiman memohon partisipasi dari Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar untuk ngayah selama piodalan berlangsung.
Sabtu, 30 Agustus 2008 giliran SMP ngaturan ayah yang dibagi menjadi dua regu dan Selasa, 2 September 2008 juga dua regu.

Senin, Agustus 11, 2008

SMP RSBI tak Boleh Ditumpangi Sekolah Lain

http://balipost.com/mediadetail.php?module=detailberita&kid=10&id=530

Dalam rangka standardisasi dan peningkatan mutu SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah menerbitkan surat No. 960.C/PG/2008. Salah satu klausul penting yang dituangkan dalam surat yang ditujukan kepada gubernur dan bupati/wali kota se-Indonesia itu, setiap SMP RSBI harus dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai dan menggunakan kurikulum SBI. SMP RSBI juga tidak diperbolehkan ditumpangi sekolah lain termasuk sekolah yang dikelola oleh PGRI. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Propinsi Bali TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Jumat (6/6) kemarin.

Wardhani menambahkan, surat yang ditandatangani Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Prof. Suyanto, Ph.D. itu juga menegaskan bahwa SMP RSBI harus dikembangkan sesuai dengan standar nasional dan internasional.

Menurut Wardhani, penggantian kepala SMP RSBI juga diatur dalam surat tersebut. Ditegaskan, kepala sekolah yang dinilai punya kinerja baik dan belum habis masa kerjanya tidak boleh diganti minimal selama empat tahun sejak ditetapkan sebagai SMP RSBI. "Kami berharap, bupati/wali kota se-Bali memperhatikan, menaati dan melaksanakan klausul-klausul yang tertuang dalam surat Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas itu dengan konsekuen," tegasnya.

Untuk tahun anggaran 2008 ini, kata dia, pemerintah pusat menjatahkan 100 SMP unggulan dari 33 propinsi di Indonesia untuk dipersiapkan menjadi SMP SBI. Dari jatah yang disediakan itu, Propinsi Bali ternyata mampu meloloskan lima sekolah yakni SMPN 1 Bangli, SMPN 3 Denpasar, SMPN 1 Singaraja, SMPN 2 Semarapura dan SMPN 1 Tabanan. Kelima SMP negeri itu berhak menyandang status bergengsi itu setelah lolos tahapan verifikasi yang dilaksanakan oleh tim dari Depdiknas. Sementara itu, SMPN 1 Denpasar sudah menyandang status RSBI itu sejak tahun anggaran 2007 lalu. "Saat ini, Propinsi Bali sudah memiliki enam SMP negeri dengan status RSBI yang notabene merupakan SMP terbaik saat ini di Bali," ujarnya.

Kasubdin Pendidikan Menengah Umum dan Pendidikan Menengah Kejuruan Disdik Bali Drs. IGK Ngurah Widiartha, M.Sc. menambahkan, persyaratan yang harus dipenuhi sebuah sekolah untuk bisa meraih predikat SBI tidak ringan. Dikatakan, proses pembelajaran di sekolah bersangkutan harus baik. Begitu pula dengan kualitas lulusannya harus terjamin yang dibuktikan dengan tingginya persentase kelulusan siswa per tahun, prestasi akademik siswa dalam olimpiade sains dan prestasi akademik lainnya.

MKKS Pertahankan Ulangan Umum Terpadu

Kelulusan UN SMP makin Berat
http://balipost.com/mediadetail.php?module=detailberita&kid=11&id=3342

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Denpasar akan mempertahankan format ulangan umum terpadu yang diterapkan sejak tahun ajaran 2007/2008 lalu. Pasalnya, kebijakan menggelar ulangan umum terpadu itu dinilai sangat strategis dalam rangka meningkatkan dan mempercepat upaya pemerataan kualitas pendidikan di Denpasar.

Ketua MKKS SMP Kota Denpasar Drs. I Made Darma, M.Pd. mengatakan hal itu, Minggu (10/8) kemarin. Selain itu, kebijakan menggelar ulangan umum terpadu secara serentak di seluruh SMP negeri dan swasta se-Kota Denpasar merupakan reaksi positif atas konsistensi pemerintah meningkatkan standar nilai minimal kelulusan ujian nasional (UN) dari tahun ke tahun.

Darma yang juga Kepala SMPN 3 Denpasar ini menegaskan, syarat kelulusan UN yang terus diperberat dengan jumlah mata pelajaran yang kemungkinan "dibengkakkan" membuat pihak sekolah tidak bisa lagi mempersiapkan anak didiknya secara instan. Dikatakan, strategi persiapan UN yang digulirkan hanya beberapa bulan menjelang UN dinilai tidak representatif lagi. Namun, persiapan itu harus diformulasikan secara terstruktur dan tersistematisasi sejak anak didik itu duduk di semester awal (kelas I-red). Dengan begitu, anak didik sudah dikondisikan siap UN sejak dini, mengingat tingkat kesulitan soal-soal ulangan umum terpadu diformat setara dengan soal-soal UN.

"Tahun ajaran lalu, ulangan umum terpadu itu hanya diterapkan pada semester ganjil. Secara pribadi, saya lebih sreg jika format ulangan umum terpadu itu juga diterapkan pada semester genap," katanya dan menambahkan, usulan pelaksanaan ulangan umum terpadu pada semester genap itu akan digulirkannya pada rapat rutin MKKS SMP Kota Denpasar, Rabu (13/8) mendatang.

Darma menambahkan, soal ulangan umum terpadu itu disusun oleh MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran-red). Tingkat kesulitan soal mengacu kepada standar soal UN yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Tahun lalu, mata pelajaran yang dijadikan materi ulangan umum terpadu dititikberatkan pada mata pelajaran yang di-UN-kan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA ditambah dua mata pelajaran non-UN yakni IPS dan PPKN. "Ulangan umum terpadu wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas 1, 2 dan 3 SMP negeri/swasta di Denpasar. Khusus ulangan umum terpadu untuk siswa kelas 3 diberlakukan pola dua paket soal berbeda dalam satu ruangan seperti yang diberlakukan pada UN sesungguhnya," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Dikbud Kota Denpasar Drs. I Gusti Lanang Jelantik, M.Si. merespons positif komitmen MKKS SMP mempertahankan format ulangan umum terpadu. Dikatakan, kebijakan itu jelas akan sangat membantu pihaknya dalam memetakan kualitas pendidikan SMP di seluruh Denpasar. "Dengan begitu, Dikbud mendapatkan gambaran objektif dalam merancang kebijakan guna mendorong peningkatan kualitas pendidikan di SMP-SMP yang dinilai kedodoran," katanya. (kmb13)

Minggu, Agustus 10, 2008

MAHASISWA PKL WARMADEWA

Setelah menerima mahasiswa Akta IV FKIP Dwijendra, kini giliran SMP Dwijendra juga menerima delapan orang mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari Fakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris Universitas Warmadewa.
Mahasiswa ini memang sengaja memilih SMP Dwijendra sebagai tempat PKL, demikian disampaikan oleh Dewa Sujaya, dosen pembimbing PKL Unwar. Sedangkan dari pihak SMP diterima oleh Bapak Kepala, Ibu Indrayatni Pinatih(Kaur prasarana), Budayasa(Kaur Kurikulum) serta guru pamong yaitu Bapak Darma Astika dan Ibu Ayu Nulusnadi.

Minggu, Agustus 03, 2008

PPL AKTA IV FKIP DWIJENDRA ANGKATAN XIX


Sabtu 2 Agustus 2008, SMP Dwijendra kembali menerima mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dari Akta Mangajar IV FKIP Universitas Dwijendra Denpasar. Menurut Bapak Nyoman Gunadi, Sekretaris Pelaksana Akta IV FKIP Dwijendra, jumlah mahasiswa yang terdaftar untuk angkatan XIX adalah 50 orang sedangkan pada penyerahan ini diserahkan 43 orang mahasiswa saja. Mereka terbagi dalam 10 disiplin ilmu dengan jumlah terbanyak dari jurusan ekonomi sebanyak 20 orang.
Penyerahan mahasiswa PPL ini diterima oleh Bapak Kepala SMP Dwijendra Denpasar, Drs. I Nyoman Sukendra, M.Hum, beserta staff dan dihadiri oleh guru-guru pamong. Bapak Kepala menekankan bahwa niat menjadi guru harus disertai dengan pengetahuan dasar tentang latar belakang perkembangan peserta didik. Seperti pendapat Rossow, anak-anak adalah bagaikan kain putih, tinggal kita yang akan memberi warna sehingga anak-anak menjadi warna seperti apa yang kita berikan. Lain dengan pendapat John Locke, bahwa anak-anak sudah membawa bakat masing-masing dan kita hanya mengarahkan sesuai dengan bakat tersebut.

Jumat, Agustus 01, 2008

MET ULTAH BAPAK IDA BAGUS GDE WIYANA, KETUA YAYASAN DWIJENDRA

Hari Jumat, 1 Agustus 2008 keluarga besar Yayasan Dwijendra bergembira karena Bapak Ketua Yayasan Dwijendra Pusat merayakan Hari Ulang Tahun.
Kami semua berharap semoga Bapak Ketua selalu sehat dan berbahagia bersama keluarga.

Minggu, Juli 20, 2008

SISIA UPANAYANA LAN TIRTA GEMANA

Dengan selesainya MOS, seperti tradisi Dwijendra yang berbasis agama Hindu telah diadakan acara pewintenan bagi siswa baru yang disebut Sisia Upanayana hari Jumat, 18 Juli 2008.
Pada kesempatan berbahagia tersebut Bapak Ketua Yayasan mengutarakan pentingnya acara tersebut sehingga semua siswa baru di Dwijendra harus melalui proses ini. Beliau juga mengubah sikap duduk terutama bagi siswa putri agar jangan duduk silakongkong. Sikap duduk harus benar karena tujuan kita adalah mendapatkan yang disebut Panca Tirta dari acara pewintenan ini. Sehingga nantinya semua siswa dalam mendapatkan pengajaran dan menerima pendidikan bisa lebih baik .
Sedangkan pada Sabtu, 19 Juli 2008 diadakan acara Tirta Gemana dengan tujuan Pura Andakasa, Karangasem. Pada saat ini Osis SMP melakukan penghijaun di Pura Goa Lawah sesuai janji tahun lalu. Siswa baru semuanya dengan didampingi Osis dan Guru langsung ke Puncak Pura Andakasa melalui jalur barat(Pesinggahan).

MOS SMP Dwijendra

Setelah penerimaan siswa baru berakhir dilanjutkan dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) selama empat hari mulai Senin, 14 Juli 2008 sampai dengan 17 Juli 2008.
Sebanayak 420 orang siswa baru SMP Dwijendra mengikuti Pembukaan MOS Tahun Pelajaran 2008/2009 pada hari Senin, 14 Juli 2008 yang dibuka langsung oleh Bapak Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar, Drs. Ida Bagus Gede Wiyana. Acara ini juga diikuti oleh siswa baru SMA dan SMK Dwijendra.
Pada hari Kamis, 17 Juli 2008, MOS dihentikan karena ada Seminar Agama tentang Pendalaman Tri Sandhya yang diikuti oleh peserta Guru Agama Hindu seluruh Bali dengan Pembicara Dr. Somvir, Ida Bagus Agastia, dan Bapak Made Sura (mantan ketua Yayasan Dwijendra Denpasar).

Jumat, Juli 04, 2008

Pembayaran Uang SPP Bulan Juli 2008

Mulai tanggal 1 Juli 2008 SMP Dwijendra mengharuskan siswa-siswi kelas VIII dan IX yang baru untuk mendaftar kembali dengan membayar uang SPP untuk bulan Juli 2008.
Dari pantauan di lapangan pada hari pertama dan kedua tampak antrian siswa-siswi yang akan mendaftar kembali. Hali ini terjadi karena jadwal pembayaran untuk masing-masing kelas tidak diumumkansebelumnya. Beruntung Bendahara, Bu Putu Sukarmi dan Dayu Ratih mendapat bantuan dari guru-guru lainnya seperti Pak Gustra, Pak Yoga dan Bu Kartika di depan serta Pak Buda di komputer.
Hari Ketiga antrian juga sudah tidak terlalu rame, dan semoga seterusnya tidak terjadi antrian panjang lagi. Sehingga calon siswa baru yang mendaftar kembali tidak terganggu.
Selamat bekerja dengan sistem baru, Bro!!!

Selasa, Juli 01, 2008

Prestasi SMP Dwijendra Akhir T.A. 2007/2008

SMP Dwijendra Denpasar sukses besar menjuarai Olimpiade Olah Raga se-Bali. Yudi Surya Pratama dan Dewa Ayu Komang Sriani meraih juara I di perorangan silat pa/pi dan mewakili Bali ke tingkat nasional di Jakarta.
Pencak silat sukses mencetak atlet PON Bali dan internasional di bawah binaan I Wayan Suweta, S.Pd. yang juga pelatih silat PON Bali. Di Porjar Denpasar menduduki ranking teratas di antara sekolah swasta.
Seorang siswa meraih juara II menulis huraf kana bahasa Jepang se-Bali yang diadakan Triatma Jaya, Dalung. Ini semua berkat pembinaan yang intensif di ekstrakurikuler dan motivasi siswa yang tinggi meraih prestasi.
Sedangkan dibawah bendera PMR, siswa SMP Dwijendra memperoleh Juara III dalam lomba PMR di Ubung. Demikian dilaporkan Pembina PMR, Ni Wayan Mandri.

Selasa, Juni 24, 2008

Rombongan Guru Dari Poso Berkunjung Ke Dwijendra

Rombongan guru-guru TK dan SD dari Poso hari ini(24 Juni 2008) berkunjung ke Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar di Jalan Kamboja 17 Denpasar. Rombongan disambut oleh Bapak Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar, Drs. Ida Bagus Gede Wiyana, di Aula Yayasan Dwijendra.
Tampak juga semua kepala-kepala unit di lingkungan Yayasan dengan memakai dasi nan eksotik menyambut rombongan ini yang menetapkan Yayasan Dwijendra sebagai tujuan pertama setelah tiba di Bali. Dari beberapa anggota rombongan yang sempat bertanya jawab dengan kami, dapat kami simpulkan bahwa mereka merasa iri dengan kita. Iri dengan kondisi sekolah yang bersih dan nyaman, juga karena disana adalah daerah konflik jadi mereka disana merasa tertekan sekali. semoga saja pertikaian dan konflik di Poso tidak berlanjut supaya saudara-saudara kita disana bisa lebih tenang mengajar siswa-siswinya. Selamat berlibur kami ucapkan, semoga selamat sampai kembali ke Poso.

Sabtu, Juni 21, 2008

Siswa SMP Dwijendra Lulus 100%

Syukur ahamdulilah akhirnya pengumuman kelulusan tingkat SMP akhirnya diumumkan Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Tahun 2007/2008 ini tingkat kelulusan SMP di Bali mencapai 99,09 persen.
Dan SMP Dwijendra berhasil meluluskan 100 persen, yaitu sebanyak 302 siswa. Horeeeeee...!
Berita baik ini, yang dibawa oleh Pak Kani disambut oleh Ibu Indra, Bu Wahyu, Bu Dewi dan Dayu Ratih serta Pak Buda.
Kembali puji syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ( Sang Hyang Widhi Wasa) atas keberhasilan ini. Terus terang kami sangat khawatir menunggu hasil ini, bahkan Bu Dewi mengajak kami berdoa bersama menjelang tidur sehari sebelumnya.
Siswa peraih UN tertinggi masing-masing Putu Eka Suwandika (36,85), I Wayan Putra Krisna Stiawan (35,60) dan I Ketut Partha Cahyadi (35,55). Peraih nilai 10 di IPA dicatat Sandi Sadrak Willem Koraag.

Jumat, Juni 20, 2008

Menunggu Pengumuman Kelulusan

Bagi semua guru SMP Dwijendra berita kelulusan siswa pada Ujian Nasional 2008 yang akan disampaikan hari ini, Jumat 20 Juni 2008, benar-benar sangat mendebarkan. Berita yang diperoleh dari Diknas Kota Denpasar, sebelum pengumuman akan diadakan rapat pukul 14.00 di Kantor Dikbud Kota Denpasar. SMP Dwijendra akan diwakili oleh wakasek, I Nyoman Kani Artana, SH.
Mudah-mudahan semua siswa kelas IX SMP Dwijendra Lulus Ujian Nasional 2008 ini. Amin!

Senin, Juni 16, 2008

Kenaikan Kelas 2007/2008

Sabtu, 14 Juni 2008 merupakan akhir dari proses pembelajaran untuk tahun pelajaran 2007/2008. SMP Dwijendra mengadakan apel singkat untuk mendengarkan pengarahan dari Bapak Kepala Sekolah, Drs. I Nyoman Sukendra, M.Hum.
Menurut beliau, saat kenaikan kelas merupakan hal yang sangat dinantikan oleh semua siswa oleh karena itu semua siswa sangat bahagia walaupun beberapa siswa harus mengulang lagi ditingkat yang sama. Tapi jangan berkecil hati dan terus tetap belajar dengan baik.
Saat itu juga diumumkan peraih juara umum untuk masing-masing tingkat.
Juara umum kelas VII sebagai berikut:
  1. Devi Purnamasari, Kelas VII G
  2. Dhitami, Kelas VII G
  3. Sri Anggreni, Kelas VII F
Sedangkan juara umum untuk kelas VII dipegang oleh:
  1. Dita Puspita, Kelas VIII A
  2. Arik Sutrisnayanti, Kelas VIII B
  3. Adi Putra, kelas VIII A
Saya ucapkan selamat kepada semua juara umum, pertahankan prestasimu.
Untuk libur resmi kenaikan kelas dimulai tanggal 16 Juni s/d 12 Juli 2008. Untuk semua siswa diberikan kesempatan untuk mendaftar kembali dari tanggal 1 - 5 Juli 2008, dengan membayar uang SPP bulan Juli sebesar Rp. 150.000,-.

Rabu, Juni 11, 2008

SAMAWARTANA 2008

Pelepasan siswa-siswi TK, SD, SMP dan SMA di lingkungan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar akan dilakanakan Besok, Hari Kamis, 12 Juni 2008. Acara dimulai pukul 07.00 Wita sampai selesai. Rabu ini diadakan gladi bersih setelah persiapan tempat selesai dikerjakan.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh panitia, sambutan ketua panitia, sambutan Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar, persembahyangan bersama dan hiburan.
Hiburan diisi dengan tarian dari SMA, topeng promosi dari Universitas Dwijendra, fashion show dari TK dan lagu-lagu sumbangan dari SD dan SMP.

Selasa, Juni 10, 2008

Dwijendra dalam Denpasar Book Great Big Sale 2008

Disadur dari :http://www.denpasarkota.go.id/
Dwijendra turut berpartisipasi dengan menyewa satu stand untuk promosi keberadaan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar dengan unit-unitnya masing-masing pada Denpasar Book Great Sale 2008.
Acara memperingati hari raya Saraswati yaitu hari turunnya ilmu pengetahuan, Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan beberapa toko buku melaksanakan Denpasar Book Great Sale 2008 yang digelar di sepanjang jalan Kamboja Denpasar. Pameran buku ini diresmikan melalui pelepasan balon oleh Walikota Denpasar, Drs. AA Ngr. Pupayoga didampingi Ny. Bintang Puspayoga dan diiringi oleh marching band dari TK. Kumara Jaya. Acara dihadiri pula oleh Wakil Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, SE, MSi serta Sekkot Denpasar, Drs. I Nyoman Aryana, MSi. Acara pembukaan dimeriahkan oleh penampilan Cedil dengan tema ”Ayo Membaca”, Senin (9/6).

Rabu, Juni 04, 2008

Puspayoga:PSB Kota Denpasar Bebas KKN

Disadur dari Bali Post :http://balipost.com/media.php?module=detailberita&id=372
Denpasar (Bali Post)
Masa Penerimaan Siswa Baru (PSB) merupakan masa-masa yang mendebarkan bagi para siswa dan orangtua. Betapa tidak ribuan siswa akan memperebutkan kursi-kursi di sekolah favorit yang jumlahnya terbatas. Untuk menepis kekhawatiran para siswa dan orangtua, Wali Kota Denpasar Drs. Puspayoga menekankan pelaksanaan PSB berpedoman pada aturan yang ada sehingga terbebas dari KKN.

Demikian ditegaskan Wali Kota Puspayoga di depan para kepala sekolah SMP, SMA dan SMK se-Kota Denpasar di Ruang Praja Madya, Selasa (3/6) pagi. Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Denpasar Drs. Nyoman Aryana, M.Si. dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar Drs. I Gusti Lanang Jelantik, M.Si. beserta jajarannya.

Ditambahkannya bangku sekolah di Kota Denpasar juga diincar oleh siswa dari berbagai kabupaten selain siswa dari Denpasar sendiri. 'Jika mengabaikan aturan yang ada, dikhawatirkan dapat memunculkan kekisruhan,' jelasnya. Kondisi ini dapat memunculkan kerawanan dari segi keamanan, apalagi sebagai Ibu Kota Propinsi Bali, keamanan Kota Denpasar merupakan hal yang strategis.

Lebih jauh Wali Kota Puspayoga berharap pelaksanaan PSB di Kota Denpasar yang telah berjalan baik, aman dan lancar beberapa waktu lalu dapat dipertahankan. Ia juga menegaskan agar para kepala sekolah tidak melakukan pungutan biaya pembangunan saat PSB. 'Pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah,' tegas Wali Kota Puspayoga.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar Drs. I Gst Lanang Jelantik, M.Si. menyatakan PSB dikategorikan menjadi 3 jalur. 'Jalur tes potensial akademik (TPA), jalur NEM maupun jalur prestasi olah raga dan seni,' ujar pria asal Karangasem ini. Kadisdik Lanang Jelantik menegaskan untuk siswa lewat jalur NEM dan prestasi penerimaannya dimulai 1 - 4 Juli 2008. 'Tahun ajaran baru akan dimulai 12 Juli mendatang,' tegasnya.

Ditambahkan, pihaknya tetap melaksanakan masa orientasi sekolah (MOS) yang berwawasan budaya seperti tahun sebelumnya. MOS berwawasan budaya lebih menekankan pada pendekatan budaya, pendidikan etika dan moral.

Menyangkut sumbangan awal pendidikan Kadisdik Lanang Jelantik menyerahkan kepada sekolah bersangkutan. 'Yang penting keputusan diambil melalui rapat dan disepakati anggota komite yang melibatkan orangtua siswa secara keseluruhan,' ujarnya. (r/*)

PSB 2008/2009

Penerimaan Siswa Baru(PSB) SMP Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2008/2009 sudah dibuka sejak tanggal 2 Juni 2008. Untuk informasi pendaftaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:
  1. Jadwal pendaftaran 2 Juni - 5 Juli 2008
  2. Syarat pendaftaran menyerahkan fotocopy STTB, Pas foto 3x4 cm 2 lembar, mengisi blangko pendaftaran, membayar uang pendaftaran Rp.25.000,- dan mengikuti tes psikotes
  3. Pendaftaran kembali bagi yang lulus psikotes mulai tanggal 23 Juni 2008
  4. Informasi yang belum jelas dapat dipertanyakan pada saat pendaftaran.
NB. Untuk tahun ini daya tampung SMP Dwijendra hanya sejumlah 250 siswa, sehingga pendaftaran sewaktu-waktu bisa ditutup jika kuota sudah terpenuhi.

Senin, Juni 02, 2008

Dwijendra Menampung Siswa Miskin

Pemkot Mulai Terapkan Wajib Belajar di SMADenpasar (Bali Post)
sumber:http://balipost.com/media.php?module=detailberita&id=174
Pemkot Denpasar lebih duhulu start menerapkan Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun. Jika daerah lain baru Wajar sembilan tahuan (SMP), di Denpasar mulai tahun ajaran ini menerapkan Wajar 12 tahun, yakni minimal tamat SMA. Artinya, siswa miskin yang tak mampu melanjutkan studi setamat SMP, diberi kesempatan belajar di SMA. Wali Kota Denpasar Drs. A.A. Puspayoga menggandeng Yayasan Dwijendra Pusat untuk pendidikan bagi siswa tak mampu.

Naskah kerja sama ditandatangani Puspayoga dan Ketua Umum Yayasan Dwijendra Pusat Drs. Ida Bagus Gede Wiyana, Kamis (29/5) kemarin. Acara juga dihadiri sesepuh Yayasan Dwijendra I.B. Wesnawa dan Wakil Wali Kota Drs. Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra, M.Si. Program peduli siswa miskin ini, menurut Puspayoga, untuk mencegah siswa putus sekolah akibat ketidakmampuan mereka membiayai pendidikan.

Siswa dari keluarga tak mampu yang tak ter-cover dalam beasiswa, BOS dan yang didanai APBD namun tak punya KK miskin, cukup dengan surat keterangan dari kadus, akan dilayani sekolah di Dwijendra. Termasuk warga luar Denpasar seperti Karangasem, Buleleng, dan lainnya.

Puspayoga yang maju ke Pilgub Bali bersama Mangku Pastika ini mengatakan, selama ini banyak warga luar Denpasar yang tak mampu disalurkan ke sejumlah sekolah di Denpasar. Ia tak takut warga luar Denpasar banyak ke Denpasar karena ia ingin tak ada diskriminasi dalam pendidikan.

Ida Bagus Gede Wiyana mengungkapkan, kerja sama yang baik ini sangat pas dengan misi dan visi Dwijendra sebagai sekolah kerakyatan ikut membantu siswa miskin. Dia salut dengan Puspayoga yang peduli dengan pendidikan, berani menerapkan Wajar 12 tahun untuk mencetak SDM Bali yang cerdas, berdaya saing tinggi, menguasai iptek, berbudi luhur dan berbudaya. Dwijendra siap menampung dan mengupayakan bebas dari segala biaya pendidikan, asalkan mereka memiliki kemauan kuat untuk belajar. Tiap tahun, 20-30 persen dari 2.500 siswa di Dwijendra mengajukan surat tak mampu. Hanya 101 orang yang ter-cover dalam bentuk beasiswa. (025/*)

Sabtu, Mei 03, 2008

Selamat Ujian Anak-anakku!!


Ujian Nasional (UN) bagi kelas IX SMP sudah tinggal dua hari lagi. Bagi siswa kelas IX SMP Dwijendra saatnya kalian unjuk kemampuan kalian mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Bapak berharap semoga kalian mempersiapkan diri kalian lebih serius, lebih tekun dan lebih bersemangat dalam belajar. Ujian Nasional bukanlah sesuatu yang menakutkan jika kalian sudah mengikuti pelajaran yang sudah diberikan oleh bapak/ibu guru di sekolah.
Semoga anak-anakku semuanya dapat menjalani UN ini dengan baik sehingga berhasil lulus pada pengumuman kelulusan nanti. Selamat dan sukses bagi kalian semua.

Minggu, April 27, 2008

Gantikan Anggaran BOS Buku Disdik Bali Kaji Usulan DPRD

Disadur dari http://balipost.com/balipostcetak/2008/4/24/b7.htm

Denpasar (Bali Post) -
Menyikapi kebijakan pemerintah pusat memangkas anggaran program Bantuan Operasi Sekolah (BOS) Buku sebesar 45 persen, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Propinsi Bali TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M. berjanji mengkaji usulan yang dilontarkan Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Karyasa Adnyana, S.P.

''Pada intinya, kami merespons positif usulan Komisi IV itu. Pola sharing (patungan-red) antara Pemprop Bali dan pemkab/pemkot se-Bali itu rasanya cukup realistis untuk dilaksanakan,'' kata TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M., Rabu (23/4) kemarin.

Kendati menyetujui usulan yang ditawarkan Komisi IV, Wardhani menegaskan pihaknya tidak mau bertindak grasa-grusu. Pihaknya juga belum merasa perlu mengumpulkan Kepala Disdik kabupaten/kota se-Bali lantaran surat edaran dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang menyatakan anggaran program BOS Buku positif dipangkas 45 persen belum turun. Pihaknya secepatnya akan berkoordinasi dengan Disdik kabupaten/kota se-Bali begitu surat edaran itu turun.

Secara prinsip, Wardhani mengaku sangat setuju jika pola sharing itu diterapkan untuk menggantikan 45 persen anggaran BOS Buku yang terpangkas. Senada dengan Komisi IV, pihaknya juga optimis pemerintah daerah mampu melakukan hal itu. Dikatakan, anggaran BOS Buku yang dialokasikan pemerintah pusat untuk Bali mencapai Rp 12,78 milyar. Jika dipangkas 45 persen, berarti Bali akan kehilangan anggaran BOS Buku sekitar Rp 5,7 milyar. ''Dengan menerapkan pola sharing, saya yakin pemerintah daerah masih memiliki kemampuan untuk menutupi anggaran yang terpangkas itu lantaran besarannya tidak terlalu tinggi. Soal berapa persentase yang jadi kewajiban Pemprop Bali dan berapa persentase yang jadi kewajiban sembilan pemkab/pemkot se-Bali perlu dikoordinasikan lebih lanjut. Agar kebijakan itu bisa dilaksanakan, tentu saja harus mendapat dukungan dari legislatif baik di propinsi maupun kabupaten,'' tegasnya. (kmb13)


Pengelola SMP Dilarang Pungut Biaya UN

Disadur dari : http://balipost.com/balipostcetak/2008/4/25/b6.htm

Denpasar (Bali Post) -
Serupa dengan penyelenggaraan ujian nasional (UN) SMA/SMK, pemerintah pusat juga mengalokasikan anggaran untuk membiayai UN SMP. Oleh karena itu, pihak sekolah (baik sekolah negeri maupun swasta-red) dilarang membebankan biaya penyelenggaraan UN itu kepada orangtua siswa. Jika masih ada SMP yang nekat memungut biaya UN, orangtua siswa diminta tak segan-segan melaporkan kepala SMP bersangkutan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Propinsi Bali maupun Disdik kabupaten/kota.

Kepala Disdik Propinsi Bali TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M. mengatakan hal itu, Kamis (24/4) kemarin. Wardhani menegaskan, pihak sekolah dengan dalih apa pun tidak boleh memungut biaya UN dari orangtua siswa. Pasalnya, seluruh biaya untuk keperluan pengadaan soal, pendistribusian dan pengawalan soal, pengawasan dan pemantauan ujian hingga pemeriksaan hasil ujian sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat.

''Pemerintah pusat melalui dana dekonsentrasi (APBN) memang mengucurkan anggaran guna membiayai pelaksanaan UN itu. Jadi, tidak ada alasan bagi sekolah untuk melakukan pungutan serupa,'' tegasnya.

Wardhani menambahkan, pihaknya merasa perlu mengingatkan orangtua siswa agar tidak sampai dijadikan ''sapi perahan'' oleh pihak sekolah. Pasalnya, pada UN SMA/SMK lalu sempat mencuat informasi tak sedap ada salah satu SMK negeri di Denpasar nekat membebankan biaya UN kepada orangtua siswa. ''Meski pihak sekolah akhirnya mengklarifikasi pungutan biaya UN itu sebagai biaya ujian produktif, hal itu jelas memicu aksi protes dari orangtua siswa. Saya berharap, kejadian seperti itu tidak terjadi lagi pada UN SMP mendatang,'' pintanya.

Menurut Wardhani, UN SMP digelar serentak di seluruh Indonesia mulai Senin (5/5) hingga Kamis (8/5) mendatang. Adapun mata pelajaran yang di-UN-kan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan Bahasa Inggris. ''Jumlah peserta UN SMP di seluruh Bali tercatat 49.430 orang. Mereka akan mengikuti UN empat hari berturut-turut,'' ujarnya.


Koster Perjuangkan Anggaran bagi Lembaga Pendidikan Berbasis Hindu

Disadur dari http://balipost.com/balipostcetak/2008/4/25/b4.htm

Denpasar (Bali Post) -
Selain sukses mendesain dana BOS, anggota DPR-RI asal Bali Dr. Ir. Wayan Koster juga sukses memperjuangkan anggaran bagi lembaga pendidikan berbasis Hindu. Segera disahkannya PP soal Tatanan Agama dan Pendidikan Keagamaan adalah angin segar bagi sekolah di Bali yang berbasiskan Hindu mendapat anggaran dari Depdiknas dan Depag.

''Selama ini Bali selalu menjadi korban kebijakan karena alasan politis. Dengan PP ini hak sekolah berbasis Hindu sama dengan sekolah sejenis di Islam,'' ujar Wayan Koster ketika tampil dalam seminar Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Bali dan Pramusprop, Kamis (24/4) kemarin.

Koster yang juga anggota Komisi X DPR ini menegaskan wajar selama ini lembaga pendidikan Islam banyak menikmati anggaran Depag karena mereka sudah tertata. Dengan payung hukum ini, kata dia, umat Hindu boleh mendirikan sekolah berbasiskan agama dari TK sampai perguruan tinggi dengan mendapat anggaran yang sama dengan sekolah negeri. PP ini juga mengatur secara seimbang soal pengadaan guru agama Hindu, tempat ibadah, fasilitas dan struktur organisasi secara adil. Makanya, Koster mengatakan Bali paling pas menuntut otsus sama seperti Aceh dan Papua.

Soal dana BOS, kata dia, akan terus dikawal. Hanya persoalannya, tahun 2010 anggota DPR akan berganti, bahayanya cenderung membentuk produk baru. ''Mohon dukungan, kalau saya terpilih lagi, saya akan perjuangkan PTS dapat dana langsung,'' ujarnya.

Dalam seminar itu juga dipaparkan keinginan untuk membentuk pengurus BMPS Bali. Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Drs. Ida Bagus Gede Wiyana menyatakan Dwijendra berterima kasih kepada Koster yang memperjuangkan PP tersebut. Bahkan Dwijendra, kata dia, siap mereposisi diri menuju pendidikan berbasiskan Hindu. Soal BMPS, kata dia, sangat positif sebagai mitra pemerintah memajukan dunia pendidikan.

Ketua Umum MPBS Pusat Dr. HA Fatoni Podli, M.Pd. menegaskan organisasi ini nonbisnis melainkan wadah pemersatu untuk menghadapi pesaing terkuat yakni masuknya lembaga pendidikan asing ke Indonesia. (025/*)

Kamis, April 17, 2008

HASIL TEST BLOK SEMESTER GENAP 2007/2008

Kegiatan tengah semester genap sudah dilalui dengan mengadakan test blok selama seminggu oleh seluruh civitas akademika SMP Dwijendra Denpasar. Dan tiba saatnya pembagian hasil test blok berupa lembaran yang memuat nilai-nilai siswa selama setengah semester ini. Hasil ini akan dibagikan pada hari : Sabtu, 19 April 2008.
Pada hari itu juga akan diberikan pelatihan dalam pengisian LJK bagi siswa kelas IX, karena masih saja ada siswa yang melalaikannya. Sekaligus akan diberikan motivasi oleh Bapak Ketua Yayasan, jika tdk berhalangan, guna menyiapkan siswa kelas IX menghadapi UN 2007/2008.
Selamat belajar dan berjuang anakku, ini adalah perangmu.

Selasa, April 08, 2008

Pertemuan dengan Orang Tua Siswa Kelas IX

Untuk membahas kesiapan siswa-siswi kelas IX SMP Dwijendra menghadapi Ujian Nasional yang akan berlangsung tanggal 5 - 8 Mei 2008, mengundang orang tua siswa kelas IX nanti pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 April 2008
Jam : 09.30 Wita-selesai
Tempat : Aula Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar

JADWAL UJIAN PRAKTEK DAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

JADWAL UJIAN PRAKTEK

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No.

Hari

Tanggal

Jam

Mata Ujian

1.

Senin

28 April 2008

07.15-08.15

08.15-09.15

09.30-10.30

Agama

Bahasa Indonesia

Bahasa Bali

2.

Rabu

29 April 2008

07.15-08.15

08.30-09.30

Bahasa Inggris

Ilmu Pengetahuan Alam

3.

Kamis

30 April 2008

07.15-08.15

08.30-09.30

Seni Budaya

TIK

JADWAL UJIAN SEKOLAH

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No.

Hari

Tanggal

Jam

Mata Ujian

1.

Senin

19 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Bali

2.

Rabu

21 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pendidikan Agama

3.

Kamis

22 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Budi Pekerti

Teknologi dan Informasi Komputer (TIK)

4.

Jumat

23 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Seni Budaya

Pendidikan Teknologi Dasar(PTD)

Minggu, April 06, 2008

Edit Gambar Slide

Disini saya mencoba upload slide

Minggu, Maret 09, 2008

Tes Blok Semester Genap 2007/2008


Senin, 7 April 2008 siswa-siswi SMP Dwijendra mengikuti Tes Blok Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008 selama 5 hari. Setelah sebelumnya siswa-siswi kelas IX mengikuti Ujian Pemantapan Tingkat Kota Denpasar selama dua hari.
Mudah-mudahan siswa kelas IX dengan ini lebih siap untuk menghadapi Ujian Nasional yang sudah didepan mata. Selamat belajar Anak-anakku, sambut UN dengan kesiapan belajar kalian!

Selamat Tahun Baru Caka 1930

SELAMAT HARI RAYA NYEPI, SEMOGA DAMAI NYEPI SELALU BERSAMA KITA SEMUA.
Umat Hindu di Bali mempunyai ritual khusus menyambut pergantian Tahun Caka atau yang lebih dikenal dengan Hari Raya Nyepi, Jumat 7 Maret 2008.
Nyepi berasal dari kata sepi atau kosong, dimana mengandung arti bahwa sesuatu yang baru harus diawali dari kekosongan. Awal tahun Caka juga harus diawali mulai dari kosong dengan melakukan introspeksi diri melalui perenungan Nyepi, disebut Catur Brata Penyepian.
Catur berarti empat, sedangkaN brata penyepian berarti pantangan selama nyepi. Adapun Catur Brata Penyepian itu terdiri dari :
  1. Amati Geni artinya tidak menggunakan api (tidak mengumbar amarah)
  2. Amati Karya artinya tidak bekerja (tidak melakukan aktivitas)
  3. Amati Lelungan artinya tidak boleh bepergian
  4. Amati Lelanguan artinya tidak menikmati hiburan
Sebelum Hari Raya Nyepi diadakan rentetan acara mulai dari Melasti, yaitu mensucikan arca/pratima dewa-dewi ke laut atau mata air lainnya. Setelah itu diadakan Tawur Kesanga untuk menetralisir para roh butha kala supaya tidak menggangu kehidupan manusia. Tawur Kesanga ini diisi dengan mebuhu-buhu dengan membunyikan suara-suara berisik seperti kulkul dan sebagainya.
Jiwa berkreasi umat Hindu Bali yang senang berkesenian memunculkan boneka besar yang menyerupai wajah-wajah seram butakala yang dikenal dengan "Ogoh-ogoh" yang diarak saat tawur kesanga. Setelah sekian lama wajah ogoh-ogoh ini tidak saja menyeramkan tapi sekarang sudah banyak yang baik seperti wajah tokoh-tokoh pewayangan Ramayan dan Mahabhrata. Disamping itu juga banyak ogoh-ogoh yang menyapaikan pesan-pesan moral melalui wajah-wajah kocak dan tokoh-tokoh politik. Berikut contoh bentuk ogoh-ogoh yang menyuarakan protes sosial(Diambil dari Liputan 6, SCTV)

Minggu, Maret 02, 2008

Pembukaan Walikota Cup 2008


Acara pembukaan Kejuaraan Silat Walikota Denpasar 2008 ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bapak Puspayoga, Walikota Denpasar. Setelah itu dimeriahkan oleh atraksi seni pencak silat dari anak-anak SMP Dwijendra Denpasar dibawah binaan I Wayan Suwita, S.Pd

Sabtu, Maret 01, 2008

Praktek Mengajar Mahasiswa Akta IV IHDN

Sebanyak 15 orang mahasiswa Akta Mengajar IV Jurusan Filsafat Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar mengadakan Praktek Lapangan di SMP Dwijendra Denpasar. Rombongan ini diterima oleh Wakil Kepala Sekolah, I Nyoman Kani Artana, SH beserta Staff, seperti I Wayan Suwita S.Pd (Kaur Humas), Nyoman Indrayani Pinatih, S.Pd (Kaur Sarana Prasarana) dan I Ketut Budayasa, ST (Kaur Kurikulum) serta guru pamong yaitu I Ketut Wantra, BA, dan Dra. I G. A.N. Diah Anggreni. Mahasiswa yang didampingi oleh Dosen Jero Ningrat, S.Ag ini, akan melaksanakan praktek mengajar Agama Hindhu.