Minggu, April 27, 2008

Gantikan Anggaran BOS Buku Disdik Bali Kaji Usulan DPRD

Disadur dari http://balipost.com/balipostcetak/2008/4/24/b7.htm

Denpasar (Bali Post) -
Menyikapi kebijakan pemerintah pusat memangkas anggaran program Bantuan Operasi Sekolah (BOS) Buku sebesar 45 persen, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Propinsi Bali TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M. berjanji mengkaji usulan yang dilontarkan Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Karyasa Adnyana, S.P.

''Pada intinya, kami merespons positif usulan Komisi IV itu. Pola sharing (patungan-red) antara Pemprop Bali dan pemkab/pemkot se-Bali itu rasanya cukup realistis untuk dilaksanakan,'' kata TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M., Rabu (23/4) kemarin.

Kendati menyetujui usulan yang ditawarkan Komisi IV, Wardhani menegaskan pihaknya tidak mau bertindak grasa-grusu. Pihaknya juga belum merasa perlu mengumpulkan Kepala Disdik kabupaten/kota se-Bali lantaran surat edaran dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang menyatakan anggaran program BOS Buku positif dipangkas 45 persen belum turun. Pihaknya secepatnya akan berkoordinasi dengan Disdik kabupaten/kota se-Bali begitu surat edaran itu turun.

Secara prinsip, Wardhani mengaku sangat setuju jika pola sharing itu diterapkan untuk menggantikan 45 persen anggaran BOS Buku yang terpangkas. Senada dengan Komisi IV, pihaknya juga optimis pemerintah daerah mampu melakukan hal itu. Dikatakan, anggaran BOS Buku yang dialokasikan pemerintah pusat untuk Bali mencapai Rp 12,78 milyar. Jika dipangkas 45 persen, berarti Bali akan kehilangan anggaran BOS Buku sekitar Rp 5,7 milyar. ''Dengan menerapkan pola sharing, saya yakin pemerintah daerah masih memiliki kemampuan untuk menutupi anggaran yang terpangkas itu lantaran besarannya tidak terlalu tinggi. Soal berapa persentase yang jadi kewajiban Pemprop Bali dan berapa persentase yang jadi kewajiban sembilan pemkab/pemkot se-Bali perlu dikoordinasikan lebih lanjut. Agar kebijakan itu bisa dilaksanakan, tentu saja harus mendapat dukungan dari legislatif baik di propinsi maupun kabupaten,'' tegasnya. (kmb13)


Pengelola SMP Dilarang Pungut Biaya UN

Disadur dari : http://balipost.com/balipostcetak/2008/4/25/b6.htm

Denpasar (Bali Post) -
Serupa dengan penyelenggaraan ujian nasional (UN) SMA/SMK, pemerintah pusat juga mengalokasikan anggaran untuk membiayai UN SMP. Oleh karena itu, pihak sekolah (baik sekolah negeri maupun swasta-red) dilarang membebankan biaya penyelenggaraan UN itu kepada orangtua siswa. Jika masih ada SMP yang nekat memungut biaya UN, orangtua siswa diminta tak segan-segan melaporkan kepala SMP bersangkutan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Propinsi Bali maupun Disdik kabupaten/kota.

Kepala Disdik Propinsi Bali TIA Kusuma Wardhani, S.H., M.M. mengatakan hal itu, Kamis (24/4) kemarin. Wardhani menegaskan, pihak sekolah dengan dalih apa pun tidak boleh memungut biaya UN dari orangtua siswa. Pasalnya, seluruh biaya untuk keperluan pengadaan soal, pendistribusian dan pengawalan soal, pengawasan dan pemantauan ujian hingga pemeriksaan hasil ujian sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat.

''Pemerintah pusat melalui dana dekonsentrasi (APBN) memang mengucurkan anggaran guna membiayai pelaksanaan UN itu. Jadi, tidak ada alasan bagi sekolah untuk melakukan pungutan serupa,'' tegasnya.

Wardhani menambahkan, pihaknya merasa perlu mengingatkan orangtua siswa agar tidak sampai dijadikan ''sapi perahan'' oleh pihak sekolah. Pasalnya, pada UN SMA/SMK lalu sempat mencuat informasi tak sedap ada salah satu SMK negeri di Denpasar nekat membebankan biaya UN kepada orangtua siswa. ''Meski pihak sekolah akhirnya mengklarifikasi pungutan biaya UN itu sebagai biaya ujian produktif, hal itu jelas memicu aksi protes dari orangtua siswa. Saya berharap, kejadian seperti itu tidak terjadi lagi pada UN SMP mendatang,'' pintanya.

Menurut Wardhani, UN SMP digelar serentak di seluruh Indonesia mulai Senin (5/5) hingga Kamis (8/5) mendatang. Adapun mata pelajaran yang di-UN-kan meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan Bahasa Inggris. ''Jumlah peserta UN SMP di seluruh Bali tercatat 49.430 orang. Mereka akan mengikuti UN empat hari berturut-turut,'' ujarnya.


Koster Perjuangkan Anggaran bagi Lembaga Pendidikan Berbasis Hindu

Disadur dari http://balipost.com/balipostcetak/2008/4/25/b4.htm

Denpasar (Bali Post) -
Selain sukses mendesain dana BOS, anggota DPR-RI asal Bali Dr. Ir. Wayan Koster juga sukses memperjuangkan anggaran bagi lembaga pendidikan berbasis Hindu. Segera disahkannya PP soal Tatanan Agama dan Pendidikan Keagamaan adalah angin segar bagi sekolah di Bali yang berbasiskan Hindu mendapat anggaran dari Depdiknas dan Depag.

''Selama ini Bali selalu menjadi korban kebijakan karena alasan politis. Dengan PP ini hak sekolah berbasis Hindu sama dengan sekolah sejenis di Islam,'' ujar Wayan Koster ketika tampil dalam seminar Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Bali dan Pramusprop, Kamis (24/4) kemarin.

Koster yang juga anggota Komisi X DPR ini menegaskan wajar selama ini lembaga pendidikan Islam banyak menikmati anggaran Depag karena mereka sudah tertata. Dengan payung hukum ini, kata dia, umat Hindu boleh mendirikan sekolah berbasiskan agama dari TK sampai perguruan tinggi dengan mendapat anggaran yang sama dengan sekolah negeri. PP ini juga mengatur secara seimbang soal pengadaan guru agama Hindu, tempat ibadah, fasilitas dan struktur organisasi secara adil. Makanya, Koster mengatakan Bali paling pas menuntut otsus sama seperti Aceh dan Papua.

Soal dana BOS, kata dia, akan terus dikawal. Hanya persoalannya, tahun 2010 anggota DPR akan berganti, bahayanya cenderung membentuk produk baru. ''Mohon dukungan, kalau saya terpilih lagi, saya akan perjuangkan PTS dapat dana langsung,'' ujarnya.

Dalam seminar itu juga dipaparkan keinginan untuk membentuk pengurus BMPS Bali. Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Drs. Ida Bagus Gede Wiyana menyatakan Dwijendra berterima kasih kepada Koster yang memperjuangkan PP tersebut. Bahkan Dwijendra, kata dia, siap mereposisi diri menuju pendidikan berbasiskan Hindu. Soal BMPS, kata dia, sangat positif sebagai mitra pemerintah memajukan dunia pendidikan.

Ketua Umum MPBS Pusat Dr. HA Fatoni Podli, M.Pd. menegaskan organisasi ini nonbisnis melainkan wadah pemersatu untuk menghadapi pesaing terkuat yakni masuknya lembaga pendidikan asing ke Indonesia. (025/*)

Kamis, April 17, 2008

HASIL TEST BLOK SEMESTER GENAP 2007/2008

Kegiatan tengah semester genap sudah dilalui dengan mengadakan test blok selama seminggu oleh seluruh civitas akademika SMP Dwijendra Denpasar. Dan tiba saatnya pembagian hasil test blok berupa lembaran yang memuat nilai-nilai siswa selama setengah semester ini. Hasil ini akan dibagikan pada hari : Sabtu, 19 April 2008.
Pada hari itu juga akan diberikan pelatihan dalam pengisian LJK bagi siswa kelas IX, karena masih saja ada siswa yang melalaikannya. Sekaligus akan diberikan motivasi oleh Bapak Ketua Yayasan, jika tdk berhalangan, guna menyiapkan siswa kelas IX menghadapi UN 2007/2008.
Selamat belajar dan berjuang anakku, ini adalah perangmu.

Selasa, April 08, 2008

Pertemuan dengan Orang Tua Siswa Kelas IX

Untuk membahas kesiapan siswa-siswi kelas IX SMP Dwijendra menghadapi Ujian Nasional yang akan berlangsung tanggal 5 - 8 Mei 2008, mengundang orang tua siswa kelas IX nanti pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 April 2008
Jam : 09.30 Wita-selesai
Tempat : Aula Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar

JADWAL UJIAN PRAKTEK DAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

JADWAL UJIAN PRAKTEK

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No.

Hari

Tanggal

Jam

Mata Ujian

1.

Senin

28 April 2008

07.15-08.15

08.15-09.15

09.30-10.30

Agama

Bahasa Indonesia

Bahasa Bali

2.

Rabu

29 April 2008

07.15-08.15

08.30-09.30

Bahasa Inggris

Ilmu Pengetahuan Alam

3.

Kamis

30 April 2008

07.15-08.15

08.30-09.30

Seni Budaya

TIK

JADWAL UJIAN SEKOLAH

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No.

Hari

Tanggal

Jam

Mata Ujian

1.

Senin

19 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Bali

2.

Rabu

21 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pendidikan Agama

3.

Kamis

22 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Budi Pekerti

Teknologi dan Informasi Komputer (TIK)

4.

Jumat

23 Mei 2008

08.00-10.00

10.30-12.30

Seni Budaya

Pendidikan Teknologi Dasar(PTD)

Minggu, April 06, 2008

Edit Gambar Slide

Disini saya mencoba upload slide