Selasa, Juni 24, 2008

Rombongan Guru Dari Poso Berkunjung Ke Dwijendra

Rombongan guru-guru TK dan SD dari Poso hari ini(24 Juni 2008) berkunjung ke Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar di Jalan Kamboja 17 Denpasar. Rombongan disambut oleh Bapak Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar, Drs. Ida Bagus Gede Wiyana, di Aula Yayasan Dwijendra.
Tampak juga semua kepala-kepala unit di lingkungan Yayasan dengan memakai dasi nan eksotik menyambut rombongan ini yang menetapkan Yayasan Dwijendra sebagai tujuan pertama setelah tiba di Bali. Dari beberapa anggota rombongan yang sempat bertanya jawab dengan kami, dapat kami simpulkan bahwa mereka merasa iri dengan kita. Iri dengan kondisi sekolah yang bersih dan nyaman, juga karena disana adalah daerah konflik jadi mereka disana merasa tertekan sekali. semoga saja pertikaian dan konflik di Poso tidak berlanjut supaya saudara-saudara kita disana bisa lebih tenang mengajar siswa-siswinya. Selamat berlibur kami ucapkan, semoga selamat sampai kembali ke Poso.

Sabtu, Juni 21, 2008

Siswa SMP Dwijendra Lulus 100%

Syukur ahamdulilah akhirnya pengumuman kelulusan tingkat SMP akhirnya diumumkan Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Tahun 2007/2008 ini tingkat kelulusan SMP di Bali mencapai 99,09 persen.
Dan SMP Dwijendra berhasil meluluskan 100 persen, yaitu sebanyak 302 siswa. Horeeeeee...!
Berita baik ini, yang dibawa oleh Pak Kani disambut oleh Ibu Indra, Bu Wahyu, Bu Dewi dan Dayu Ratih serta Pak Buda.
Kembali puji syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ( Sang Hyang Widhi Wasa) atas keberhasilan ini. Terus terang kami sangat khawatir menunggu hasil ini, bahkan Bu Dewi mengajak kami berdoa bersama menjelang tidur sehari sebelumnya.
Siswa peraih UN tertinggi masing-masing Putu Eka Suwandika (36,85), I Wayan Putra Krisna Stiawan (35,60) dan I Ketut Partha Cahyadi (35,55). Peraih nilai 10 di IPA dicatat Sandi Sadrak Willem Koraag.

Jumat, Juni 20, 2008

Menunggu Pengumuman Kelulusan

Bagi semua guru SMP Dwijendra berita kelulusan siswa pada Ujian Nasional 2008 yang akan disampaikan hari ini, Jumat 20 Juni 2008, benar-benar sangat mendebarkan. Berita yang diperoleh dari Diknas Kota Denpasar, sebelum pengumuman akan diadakan rapat pukul 14.00 di Kantor Dikbud Kota Denpasar. SMP Dwijendra akan diwakili oleh wakasek, I Nyoman Kani Artana, SH.
Mudah-mudahan semua siswa kelas IX SMP Dwijendra Lulus Ujian Nasional 2008 ini. Amin!

Senin, Juni 16, 2008

Kenaikan Kelas 2007/2008

Sabtu, 14 Juni 2008 merupakan akhir dari proses pembelajaran untuk tahun pelajaran 2007/2008. SMP Dwijendra mengadakan apel singkat untuk mendengarkan pengarahan dari Bapak Kepala Sekolah, Drs. I Nyoman Sukendra, M.Hum.
Menurut beliau, saat kenaikan kelas merupakan hal yang sangat dinantikan oleh semua siswa oleh karena itu semua siswa sangat bahagia walaupun beberapa siswa harus mengulang lagi ditingkat yang sama. Tapi jangan berkecil hati dan terus tetap belajar dengan baik.
Saat itu juga diumumkan peraih juara umum untuk masing-masing tingkat.
Juara umum kelas VII sebagai berikut:
  1. Devi Purnamasari, Kelas VII G
  2. Dhitami, Kelas VII G
  3. Sri Anggreni, Kelas VII F
Sedangkan juara umum untuk kelas VII dipegang oleh:
  1. Dita Puspita, Kelas VIII A
  2. Arik Sutrisnayanti, Kelas VIII B
  3. Adi Putra, kelas VIII A
Saya ucapkan selamat kepada semua juara umum, pertahankan prestasimu.
Untuk libur resmi kenaikan kelas dimulai tanggal 16 Juni s/d 12 Juli 2008. Untuk semua siswa diberikan kesempatan untuk mendaftar kembali dari tanggal 1 - 5 Juli 2008, dengan membayar uang SPP bulan Juli sebesar Rp. 150.000,-.

Rabu, Juni 11, 2008

SAMAWARTANA 2008

Pelepasan siswa-siswi TK, SD, SMP dan SMA di lingkungan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar akan dilakanakan Besok, Hari Kamis, 12 Juni 2008. Acara dimulai pukul 07.00 Wita sampai selesai. Rabu ini diadakan gladi bersih setelah persiapan tempat selesai dikerjakan.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh panitia, sambutan ketua panitia, sambutan Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar, persembahyangan bersama dan hiburan.
Hiburan diisi dengan tarian dari SMA, topeng promosi dari Universitas Dwijendra, fashion show dari TK dan lagu-lagu sumbangan dari SD dan SMP.

Selasa, Juni 10, 2008

Dwijendra dalam Denpasar Book Great Big Sale 2008

Disadur dari :http://www.denpasarkota.go.id/
Dwijendra turut berpartisipasi dengan menyewa satu stand untuk promosi keberadaan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar dengan unit-unitnya masing-masing pada Denpasar Book Great Sale 2008.
Acara memperingati hari raya Saraswati yaitu hari turunnya ilmu pengetahuan, Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan beberapa toko buku melaksanakan Denpasar Book Great Sale 2008 yang digelar di sepanjang jalan Kamboja Denpasar. Pameran buku ini diresmikan melalui pelepasan balon oleh Walikota Denpasar, Drs. AA Ngr. Pupayoga didampingi Ny. Bintang Puspayoga dan diiringi oleh marching band dari TK. Kumara Jaya. Acara dihadiri pula oleh Wakil Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, SE, MSi serta Sekkot Denpasar, Drs. I Nyoman Aryana, MSi. Acara pembukaan dimeriahkan oleh penampilan Cedil dengan tema ”Ayo Membaca”, Senin (9/6).

Rabu, Juni 04, 2008

Puspayoga:PSB Kota Denpasar Bebas KKN

Disadur dari Bali Post :http://balipost.com/media.php?module=detailberita&id=372
Denpasar (Bali Post)
Masa Penerimaan Siswa Baru (PSB) merupakan masa-masa yang mendebarkan bagi para siswa dan orangtua. Betapa tidak ribuan siswa akan memperebutkan kursi-kursi di sekolah favorit yang jumlahnya terbatas. Untuk menepis kekhawatiran para siswa dan orangtua, Wali Kota Denpasar Drs. Puspayoga menekankan pelaksanaan PSB berpedoman pada aturan yang ada sehingga terbebas dari KKN.

Demikian ditegaskan Wali Kota Puspayoga di depan para kepala sekolah SMP, SMA dan SMK se-Kota Denpasar di Ruang Praja Madya, Selasa (3/6) pagi. Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Denpasar Drs. Nyoman Aryana, M.Si. dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar Drs. I Gusti Lanang Jelantik, M.Si. beserta jajarannya.

Ditambahkannya bangku sekolah di Kota Denpasar juga diincar oleh siswa dari berbagai kabupaten selain siswa dari Denpasar sendiri. 'Jika mengabaikan aturan yang ada, dikhawatirkan dapat memunculkan kekisruhan,' jelasnya. Kondisi ini dapat memunculkan kerawanan dari segi keamanan, apalagi sebagai Ibu Kota Propinsi Bali, keamanan Kota Denpasar merupakan hal yang strategis.

Lebih jauh Wali Kota Puspayoga berharap pelaksanaan PSB di Kota Denpasar yang telah berjalan baik, aman dan lancar beberapa waktu lalu dapat dipertahankan. Ia juga menegaskan agar para kepala sekolah tidak melakukan pungutan biaya pembangunan saat PSB. 'Pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah,' tegas Wali Kota Puspayoga.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar Drs. I Gst Lanang Jelantik, M.Si. menyatakan PSB dikategorikan menjadi 3 jalur. 'Jalur tes potensial akademik (TPA), jalur NEM maupun jalur prestasi olah raga dan seni,' ujar pria asal Karangasem ini. Kadisdik Lanang Jelantik menegaskan untuk siswa lewat jalur NEM dan prestasi penerimaannya dimulai 1 - 4 Juli 2008. 'Tahun ajaran baru akan dimulai 12 Juli mendatang,' tegasnya.

Ditambahkan, pihaknya tetap melaksanakan masa orientasi sekolah (MOS) yang berwawasan budaya seperti tahun sebelumnya. MOS berwawasan budaya lebih menekankan pada pendekatan budaya, pendidikan etika dan moral.

Menyangkut sumbangan awal pendidikan Kadisdik Lanang Jelantik menyerahkan kepada sekolah bersangkutan. 'Yang penting keputusan diambil melalui rapat dan disepakati anggota komite yang melibatkan orangtua siswa secara keseluruhan,' ujarnya. (r/*)

PSB 2008/2009

Penerimaan Siswa Baru(PSB) SMP Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2008/2009 sudah dibuka sejak tanggal 2 Juni 2008. Untuk informasi pendaftaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:
  1. Jadwal pendaftaran 2 Juni - 5 Juli 2008
  2. Syarat pendaftaran menyerahkan fotocopy STTB, Pas foto 3x4 cm 2 lembar, mengisi blangko pendaftaran, membayar uang pendaftaran Rp.25.000,- dan mengikuti tes psikotes
  3. Pendaftaran kembali bagi yang lulus psikotes mulai tanggal 23 Juni 2008
  4. Informasi yang belum jelas dapat dipertanyakan pada saat pendaftaran.
NB. Untuk tahun ini daya tampung SMP Dwijendra hanya sejumlah 250 siswa, sehingga pendaftaran sewaktu-waktu bisa ditutup jika kuota sudah terpenuhi.

Senin, Juni 02, 2008

Dwijendra Menampung Siswa Miskin

Pemkot Mulai Terapkan Wajib Belajar di SMADenpasar (Bali Post)
sumber:http://balipost.com/media.php?module=detailberita&id=174
Pemkot Denpasar lebih duhulu start menerapkan Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun. Jika daerah lain baru Wajar sembilan tahuan (SMP), di Denpasar mulai tahun ajaran ini menerapkan Wajar 12 tahun, yakni minimal tamat SMA. Artinya, siswa miskin yang tak mampu melanjutkan studi setamat SMP, diberi kesempatan belajar di SMA. Wali Kota Denpasar Drs. A.A. Puspayoga menggandeng Yayasan Dwijendra Pusat untuk pendidikan bagi siswa tak mampu.

Naskah kerja sama ditandatangani Puspayoga dan Ketua Umum Yayasan Dwijendra Pusat Drs. Ida Bagus Gede Wiyana, Kamis (29/5) kemarin. Acara juga dihadiri sesepuh Yayasan Dwijendra I.B. Wesnawa dan Wakil Wali Kota Drs. Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra, M.Si. Program peduli siswa miskin ini, menurut Puspayoga, untuk mencegah siswa putus sekolah akibat ketidakmampuan mereka membiayai pendidikan.

Siswa dari keluarga tak mampu yang tak ter-cover dalam beasiswa, BOS dan yang didanai APBD namun tak punya KK miskin, cukup dengan surat keterangan dari kadus, akan dilayani sekolah di Dwijendra. Termasuk warga luar Denpasar seperti Karangasem, Buleleng, dan lainnya.

Puspayoga yang maju ke Pilgub Bali bersama Mangku Pastika ini mengatakan, selama ini banyak warga luar Denpasar yang tak mampu disalurkan ke sejumlah sekolah di Denpasar. Ia tak takut warga luar Denpasar banyak ke Denpasar karena ia ingin tak ada diskriminasi dalam pendidikan.

Ida Bagus Gede Wiyana mengungkapkan, kerja sama yang baik ini sangat pas dengan misi dan visi Dwijendra sebagai sekolah kerakyatan ikut membantu siswa miskin. Dia salut dengan Puspayoga yang peduli dengan pendidikan, berani menerapkan Wajar 12 tahun untuk mencetak SDM Bali yang cerdas, berdaya saing tinggi, menguasai iptek, berbudi luhur dan berbudaya. Dwijendra siap menampung dan mengupayakan bebas dari segala biaya pendidikan, asalkan mereka memiliki kemauan kuat untuk belajar. Tiap tahun, 20-30 persen dari 2.500 siswa di Dwijendra mengajukan surat tak mampu. Hanya 101 orang yang ter-cover dalam bentuk beasiswa. (025/*)