Kamis, September 26, 2013

TES TENGAN SEMESTER GANJIL 2013/2014

Tahun Pelajaran 2013/2014 tanpa terasa sudah memasuki kwarter pertama atau sudah berjalan tiga bulan. Itu artinya sudah harus dilaksanakan kegiatan evaluasi/penilaian tengah semester ganjil yaitu tes tengah semester yang berlangsung dari Selasa samapai Jumat, 24 sampai 27 September 2013.
Tes tengah semester ini bertujuan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran masing-masing. Hasil ini akan diberikan ke siswa untuk disampaikan kepada orang tua/wali sebagai laporan perkembangan belajarnya.
Khusus untuk siswa kelas VII yang menggunakan Kurikulum 2013 sedikit mengalami kendala, dimana sistem penilaian pada kurikulum terdapat perubahan yaitu dari nilai skala 100 menjadi nilai skala 4.
Penting diketahui bersama berikut range nilai dan predikatnya(Khusus kelas VII):
  1. Nilai 2,01 - 2,32 : dengan predikat B-
  2. Nilai 2,33 - 2,66 : dengan predikat B
  3. Nilai 2,67 - 3,00 : dengan predikat B+
  4. Nilai 3,01 - 3,32 : dengan predikat A-
  5. Nilai 3,33 - 3,66 : dengan predikat A
  6. Nilai 3,67 - 4,00 : dengan predikat A+
Semoga hal ini tidak membuat masalah baru kita semua

Rabu, September 25, 2013

Bali Post: Delegasi Bali Perjuangkan Pencetakan Soal UN di Daerah

Konvensi Ujian Nasional (UN) akan digelar di Jakarta, Kamis (26/9) besok. Delegasi Bali bersama sejumlah delegasi regional II (wilayah Indonesia Tengah-red) seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur akan berjuang keras agar proses pencetakan naskah soal dilakukan di masing-masing daerah.

Pasalnya, Bali bersama 10 provinsi lainnya di Indonesia pernah merasakan bagaimana kroditnya pendistribusian naskah soal UN tahun lalu ketika pencetakan soal dilaksanakan di luar daerah. Kepala SMAN 4 Denpasar Dr. I Wayan Rika, M.Pd. dan Kepala SMPN 1 Denpasar Drs. A.A. Gede Agung Rimbya Temaja, M.Si. mengatakan hal itu, Selasa (24/9) kemarin.

Menurut kedua delegasi Bali ini, kacaunya pelaksanaan UN tahun pelajaran 2012/2013 lalu seharusnya dijadikan pertimbangan utama bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyerahkan tanggung jawab pencetakan naskah soal UN itu kepada masing-masing provinsi. Artinya, Kemendikbud cukup menyerahkan master soal UN dan seluruh proses pencetakan dilakukan di daerah.

"Dengan pola pencetakan soal di daerah, saya optimis keterlambatan pendistribusian naskah soal UN yang menyebabkan pelaksanaan UN 2013 di 11 provinsi tertunda tidak akan terjadi. Apabila terjadi kekurangan naskah soal UN di sejumlah sekolah, panitia UN bisa mengatasinya dengan cepat karena lokasi pencetakan naskah soal UN relatif dekat," kata Rika yang dibenarkan oleh Rimbya Temaja.

Rika menegaskan, Kemendikbud tidak perlu khawatir kebijakan pencetakan naskah soal UN di daerah berpotensi terjadi kebocoran. Dikatakan, kekhawatiran itu tidak beralasan mengingat seluruh proses pencetakan naskah soal UN diawasi secara ketat oleh aparat kepolisian, tim pemantau UN dan Disdikpora di masing-masing provinsi. "Apabila Mendikbud masih sanksi, tinggal menugaskan sejumlah stafnya untuk mengawasi proses pencetakan naskah soal di daerah. Jika pencetakan soal tetap dipaksakan di pusat, saya khawatir kekroditan yang terjadi pada pelaksanaan UN tahun lalu akan terulang kembali," ujar Rika.

Hal senada juga dilontarkan Rimbya Temaja. Selain memperjuangkan pencetakan naskah soal UN dilaksanakan di daerah, pihaknya juga sepakat jika persentase nilai kelulusan tetap 60:40 untuk nilai UN dan nilai sekolah. Yang membedakan untuk mendapatkan nilai sekolah, pihaknya meminta persentase antara nilai ujian sekolah dan nilai rapor diubah dari sebelumnya 60:40 untuk ujian sekolah dan nilai rapor menjadi 40:60.

Alasan untuk mengubah persentase nilai sekolah itu karena sebagian besar peserta mengkhawatirkan adanya manipulasi nilai ujian sekolah. Sementara nilai rapor disepakati tiap semester sudah harus dikirim ke pusat sehingga 40 persen nilai sekolah diharapkan lebih menunjukkan realitas sebenarnya. "Sebenarnya, hal ini sudah disepakati pada Prakonvensi UN yang digelar di Kuta, belum lama ini. Tentunya, keputusan Prakovensi UN ini akan kami kawal dengan baik terutama proses pencetakan naskah soal UN harus dilaksanakan di daerah," tegasnya.

Bali Post : PGRI Desak Pemerintah Atur Gaji Guru Swasta

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bali mendesak pemerintah pusat secepatnya menerbitkan peraturan pemerintah (PP) yang secara khusus mengatur sistem penggajian guru di sekolah-sekolah swasta. Pasalnya, sampai saat ini masih banyak sekali guru yang mengabdi di sekolah swasta dihargai dengan gaji yang rendah bahkan di bawah standar upah minimum regional (UMR). Ketua PGRI Bali Drs. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Selasa (24/9) kemarin.

Menurut Wenten Aryasuda, pemerintah wajib meningkatkan perhatiannya terhadap tingkat kesejahteraan guru-guru swasta. Ditegaskan, kontribusi guru-guru swasta dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa sangat besar mengingat jumlah siswa yang menuntut ilmu di sekolah swasta relatif lebih tinggi dibandingkan yang bersekolah di negeri. "Pemerintah juga punya kewajiban menjamin kesejahteraan mereka dengan menerbitkan regulasi kebijakan yang berpihak kepada guru-guru swasta. Sudah saatnya pemerintah menerbitkan PP yang secara khusus mengatur sistem penggajian guru-guru swasta," ujarnya.

Wenten Aryasuda menambahkan, saat ini belum ada standar gaji minimal yang layak bagi guru-guru swasta sehingga penyelenggara pendidikan swasta tidak punya acuan dalam sistem penggajian guru-gurunya. Terkait hal ini, PGRI sebenarnya sudah berulang kali membahasnya pada Kongres PGRI agar pemerintah secepatnya menerbitkan PP yang mengatur sistem penggajian guru-guru swasta.

"PP ini merupakan hal yang urgen mengingat jumlah anak bangsa yang bersekolah di swasta jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang sekolah di negeri. Apabila kesejahteraan gurunya tidak terjamin, bagaimana kita bisa berharap mereka akan mengabdi dengan optimal dalam mencerdaskan anak bangsa," katanya retoris.

Kepala SMP PGRI 2 Denpasar ini juga memprotes kebijakan pemerintah pusat yang memangkas jatah pembagian tunjangan fungsional untuk guru-guru swasta. Dikatakan, hal ini menunjukkan bahwa komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru-guru swasta masih setengah hati. Pasalnya, ada sejumlah guru swasta yang tahun anggaran sebelumnya sudah sempat menikmati tunjangan yang nilainya Rp 200 ribu per bulan terpaksa harus kehilangan haknya pada tahun anggaran 2012 ini. "PGRI sangat menyesalkan kebijakan pemerintah yang memangkas jumlah guru swasta yang berhak menerima tunjangan fungsional. Apalagi, pemangkasan itu berlangsung setiap tahun anggaran," katanya menyesalkan.

Selasa, September 24, 2013

BERAKHIRNYA REZIM IB WIYANA, SELAMAT DATANG KLAN PENGURUS BARU

Selamat Bertugas Pengurus Yayasan Dwijendra 2013-2018
Tanpa terasa masa periode kepengurusan Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar 2008-2013 telah berakhir. Itu artinya satu periode sudah berakhir. Periode ini dikenal tegas, disiplin, keras, dan tanpa pandang bulu sehingga dikenal dengan Rezim Diktator "Ida Bagus Wiyana". 
Periode ini berusaha mengubah image Dwijendra yang dulu sekolah pemangku, sekolah rakyat miskin, sekolah anak pedagang menjadi sekolah orang kaya dan sekolah orang asing. Kenyataannya sampai masa periode selesai indikasi Dwijendra sekolah orang kaya belum memberikan hasil yang memuaskan. Terutama untuk SMP malah menjadi keterpurukan dilihat dari jumlah penerimaan siswa baru tiga tahun terakhir.
Sehingga pada Senin, 23 September 2013 lalu telah dilantik secara sekala niskala Pengurus dan Pengawas Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar periode 2013-2018. Dengan susnan pengurus sebagai berikut :
Ketua : Drs. I Made Sumitha Chandra Jaya, M.Hum
Sekretaris : Ir. I Wayan Abdi Negara, M.Si
Bendahara : Luh Bedji, BA

Sedangkan jajaran Pengawas diketuai oleh : I Made Karmajaya, S.S , dengan anggota Ida Bagus Bayu Brahmantya, S.E

Selamat kepada Pengurus dan Pengawas Yayasan Dwijendra 2013-2018. Semoga bisa melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing dan membawa yayasan ini ke puncak masa kejayaan.
Hidup Dwijendra!!

Sabtu, September 14, 2013

KUIS ONLINE TIK KELAS IX YANG KE-2

Kuis Online kedua bagi siswa Kelas IX SMP Dwijendra Tahun 2013/2014.
Sebagai persiapan menghadapi tes tengah semester ganjil yang dimulai, Selasa 24 September 2013 sampai dengan Sabtu, 28 September 2013.

GREEN CARPETS 4 YD 1...??

Sesuatu mungkin akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Hal ini membuat yayasan kita perlu melakukan persiapan untuk menghadapinya. Salah satu contoh adalah munculnya karpet hijau (green carpets) pada jalan menuju lobby yayasan.
Siapapun atau apapun yang melewati green carpets tersebut, semoga bisa menjadi pemersatu dan memperkokoh keberadaan yayasan tercinta ini.
Dan tidak ada lagi yang namanya uang asuransi hilang karena perusahaan asuransinya sudah almarhum. Sedangkan penjaminan masa depan kita tidak ada yang tahu. Haruskah kita...?!

Rabu, September 11, 2013

MotoGP 2013 Silverstone Inggris: Kembali Duel Asyik JL Vs MM, Lorenzo Pemenangnya



ManiakMotor – Pertarungan yang menarik dan bikin penonton gemetar dan tegang sampai tangan keringat dingin, hehe. Begitulah race ronde 12 MotoGP 2013 di sirkuit Silverstone Inggris, Minggu 1 September 2013. Rombongan depan seperti pengulangan sirkuit Brno. Pertarungan tiga Spanyol dengan dua Honda dan satu Yamaha. Tetapi yang sodok-sodokkan terkahir Jorge Lorenzo (Yamaha) dan Marc Marquez (Honda).
Lorenzo sejak setart sudah langsung melejit ke depan seperti juga yang terjadi di Indianapolis dan Brno. Tapi kali ini dia yang untung. Separuh lomba ia mulai disodok-sodok Marquez yang dibayangi Dani Pedrosa. Pertahanan JL menutup racing line untuk sementara memang kuat. Ia pun sepanjang lomba mungkin sudah mulai pasang strategi bila tersalip.
Toh, menang atau tidak pun dalam lomba ini Honda mulai serba bisa di semua sirkuit. Ingat Silverstone adalah sirkuit yang sangat cepat yang separuh musim lalu mutlak dikuasai Yamaha untuk model sirkuit seperti ini. Tetapi di Silverstone ini, MM dan Pedrosa sepanjang balapan bisa tempel Lorenzo. JL sendiri tak bisa kabur sendirian ke depan dan juara direbutnya dengan perjuangan keras dan usai finish doski merayakan dengan  emosional.
 
Langsung ke pertarungan tiga lap sebelum finish, karena lap ini yang bikin sangat tegang dari tegang biasa-biasa saja di lap sebelumnya. Permainan teknik tinggi dengan individu yang ada isinya. Ya isinya ilmu balap pelakuknya. Itu adalah duel siapa yang berani antara MM dan JL. Ternyata sama-sama wani dan sama-sama mau. Namun JL adalah pemain senior, ia bisa memanfaatkan sudut-sudut sirkuit yang diambil jauh lebih tipis dari MM dan bisa mengejar ulang Marquez, sejak ia dicuri di salah satu sudut.   
MM sendiri rupanya saat mengambil ulang lagi sudah rada 'kacau sedikit' jalurnya. Karena ia tidak menyangka, JL ternyata bisa mengejar ulang, juga tak kalah lebih berani dan tetap tenang membaca gerak-geriknya di jok  motornya. Makanya usaha MM di lap terakhir menikam dari sudut sempit seperti  dilakukannya di Jerez telah diantisipasi dengan jernih oleh JL.
JL pun boleh mengejarnya ulang. Maklum sudut begitu memaksa motor RC213V MM berakibat lebih pelan. Padahal di depan masih ada tikungan, bukan trek lurus seperti Jerez. Ya diambil lagi oleh JL yang bertepatan ia berada di sisi dalam di tikungan berikutnya. Juga didukung set-up M1 yang pas untuk Silverstone, dan finish.
Ok deh tunggu ulasan berikutanya. Yang jelas JL bisa memotong 5 poin dari MM alias tinggal selisih 39 poin dari 44 poin.
Sumber : http://maniakmotor.com/index.php/moto-gp/3897-motogp-2013-silverstone-inggris-race-kembali-duel-asyik-jl-vs-mm-lorenzo-pemenangnya
 

Selasa, September 03, 2013

Perbedaan Struktur Kurikulum 2013 Nasional dan Bali

Setelah keluarnya surat edaran Gubernur tentang penempatan bahasa daerah Bali di kurikulum 2013, ternyata terjadi perbedaan sedikit, yaitu;
  1. Mata pelajaran kelompok A, sebagai berikut: Nama mata pelajaran dari pusat tertulis : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dengan 3 jam  pelajaran, sedangkan nama  mata pelajaran dari Gubernur Bali tertulis : Pendidikan Agama (saja) dengan alokasi 2 jam pelajaran..
  2. Mata pelajaran kelompok B, sebagai berikut :Mata pelajaran dari pusat: Prakarya dengan 2 jam pelajaran, sedangkan hanyan 2 jam pelajaraan
Dengan adanya perbedaan ini, kami mohon dinas terkait supaya mengkaji ulang yang mana yang benar. Agar kalau digunakan tidak terdapat masalah dikemudian hari (terutama pada Sertifikasi)