Selasa, Desember 30, 2014

GANECHA SMP DJ PADA DENPASAR FESTIVAL VII 2014


Ajang tahunan Denpasar Festival 2014 bertema Dharma Cipta Mahabudaya resmi dibuka oleh Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Pembukaan acara yang berlangsung 28-31 Desember 2014 di titil nol kilometer Denpasar itu ditandai dengan penyerahan beras kuning (sukaruka) dari wali kota kepada salah seorang penari topeng dan penandatangan prasasti‎ Titi Banda.
Sebanyak 1.000 orang penari topeng tradisi dan modern yang mencerminkan karakter orang Denpasar sebagai kota urbanisasi, dan gong kebyar juga ditampilkan. ‎Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Gde Puspayoga, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana.
Menurut Ketua Panitia‎ Denfest 2014 Anak Agung Oka Suweca, tema kegiatan tahun ini untuk memuliakan kreativitas sebagai seni murni yaitu perwujudan keindahan sebagai persembahan kepada keagungan Sang Pencipta di alam raya dan kegirangan manusia.
"Denfest ini sebagai penanda pengabdian dan kemampuan Denpasar dalam mewujudkan dimensi keseimbangan kreativitas tradisi dan modernitas yang kuncinya meningkatkan kemakmuran rakyat di segala bidang," tuturnya, Sabtu (28/12).
Peserta parade topeng diikuti oleh sekolah-sekolah di seputaran Kota Denpasar dan Sanggar-sanggar seni. Salah satu sekolah yang berpartisipasi adalah SMP Dwijendra Denpasar. Sekolah swasta ini menampilkan kreasi topeng berjudul "Ganecha", menceritakan bagaimana Ganesha mengalahkan lawan-lawannya dengan taring yang telah patah. Penampilan SMP Dwijendra menjadi salah satu yang ditunggu para penonton Denpasar Festival.
Lebih lanjut dijelaskan, ajang tahunan ini merupakan bagian dari perwujudan Denpasar yang mampu menjalankan modernitas dan tradisi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Dia mengatakan kendati perubahan zaman terjadi, tetapi Denpasar mampu merangkul bersama tradisi sehingga tercipta kreativitas yang layak dinikmati.(Dari Bisnis.Com).

Senin, Desember 08, 2014

Tirtayatra ke Pura Gunung Salak

Laskar SMP DJ di Pura Jagat Karta, Gunung Salak, Bogor
 Guna meningkatkan rasa spiritual dan memohon keselamatan guru dan pegawai serta kesuksesan SMP Dwijendra Denpasar, maka menutup semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 melakukan tirtayatra ke Pura Jagatkarta Gunung Salak, Bogor, Bandung.
Jumlah rombongan tirtayatra adalah 54 orang dengan mempercayakan acara ini pada Bali Daksina Wisata Tour. Rombongan berangkat pada hari Jumat, 5 Desember 2014, jam 6 pagi langsung menuju Bandung menggunakan pesawat Citilink. Setibanya di Bandung, rombongan diajak melihat pemandangan di Tangkuban Perahu. Namun pada saat tersebut cuaca hujan sehingga indahnya pemandangan kawah Tangkuban Perahu tidak terlihat. Mengakhiri hari pertama tour , rombongan diajak wisata belanja di Cihampelas, sebelum menginap di Fave Hotel Bandung.
Hari kedua perjalanan difokuskan Tirta Yatra ke Pura Jagat Karta Gunung Salak, Bogor. Perjalanan dari Bandung ke Gunung Salak ditempuh selama lima jam. Tepat pukul dua belas siang, rombongan sudah tiba di Pura Jagatkarta dan waktu melakukan persembahyangan dibarengi dengan turunnya hujan. Semoga turunnya hujan ini membawa berkah bagi kita semua.
Hal yang sangat menarik adalah saat nglungsur makan siang di Pura Gunung Salak, karena selama tour ini makanan di Gunung Salak yang benar-benar dinikmati oleh rombongan(berdasarkan laporan beberapa peserta). Setelah dari Pura, perjalanan dilajutkan ke Jakarta.
Hari Ketiga sebelum pulang , rombongan diajak wisata belanja ITC Mangga Dua. Dan akhirnya rombongan berangkat ke Bali pukul 16.40 waktu Jakarta. Rombongan tiba di Bali pukul 20.00.

Kamis, Desember 04, 2014

Lomba Membuat Canang dan Klakat



 
Lomba membuat klatkat dan canang sari yang diikuti oleh seluruh siswa n siswi SMP Dwijendra Denpasar dalam rangka HUT Yayasan Dwijendra ke 62.. @ Ade Dharma FB

Senin, Desember 01, 2014

Lomba Yoga Asanas dan Lomba Yel-yel Membuka Peringatan HUT Yayasan di Unit SMP



Peringatan HUT Yayasan Dwijendra Denpasar yang ke 62, tahun 2015, sudah mulai dilakukan oleh unit-unit dilingkungan Yayasan Dwijendra Denpasar. Salah satunya dari unit SMP Dwijendra dengan menggelar lomba Yoga Asanas dan lomba Yel-yel. Kedua lomba ini di laksanakan Senin, 1 Desember 2014.
Yoga Asanas yang merupakan kegiatan wajib di luar struktur kurikulum bagi semua siswa dilombakan mulai jam 6 pagi bertempat di lantai III aula Yayasan Dwijendra Denpasar. Juri untuk kategori ini adalah Bapak Wantra, dan Bu Maryani, untuk semua kelas dengan perwakilan 10 siswa pa/pi.
Sedangkan Pak Astawa, Pak Sutarma dan Bu Suliantari menjadi juri lomba Yel-yel dengan mengikutsertakan siswa kelas VII dan VIII. Bertempat di lapangan Basket sebelah selatan. Untuk tema lomba yel-yel adalah kecintaan pada almamater dan anti aids/hiv karena bertepatan dengan peringatan hari aids sedunia, 1 Desember 2014.