Denpasar (Bali Post) -
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tampaknya tak pernah sepi dari masalah. Bahkan, pelaksanaan UN 2013 untuk jenjang pendidikan SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C untuk Provinsi Bali dipastikan diundur. Ujian yang seharusnya dimulai Senin (15/4) besok, terpaksa baru bisa dilaksanakan mulai Rabu (17/4) mendatang. Pasalnya, Ghalia Indonesia Printing, Bogor, Jawa Barat selaku rekanan yang memenangkan tender pencetakan soal UN SMA/MA, SMK dan Paket C untuk Provinsi Bali tidak mampu menyelesaikan pencetakan soal tepat waktu. Akibatnya, proses pendistribusian naskah soal UN ke Bali praktis juga terlambat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Drs. A.A. Ngurah Gde Sujaya, M.Pd., mengatakan hal itu kepada Bali Post, Sabtu (13/4) kemarin.
Menurut Sujaya, naskah soal UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C seharusnya sudah tiba di Bali, Jumat (12/4) lalu. Namun hingga berita ini ditulis, baru sebagian soal UN SMK yang tiba di Bali. Sedangkan soal UN SMA/SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C sama sekali belum didistribusikan oleh pihak percetakan. ''Keterlambatan pendistribusian soal UN ini membuat kami di Bali tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi, soal itu setiba di Bali juga harus secepatnya didistribusikan ke kabupaten/kota untuk selanjutnya didistribusikan ke sekolah-sekolah penyelenggara UN yang juga memerlukan waktu yang cukup lama karena ada sejumlah sekolah berlokasi di luar Pulau Bali yakni Pulau Nusa Penida,'' kata Sujaya yang mengaku belum berani memastikan kapan pihaknya akan menerima soal UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C dalam kondisi lengkap.
Menyikapi keterlambatan pendistribusian soal UN ini, Sujaya mengatakan pihaknya sudah mengontak langsung Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar Notodiputro via telepon seluler. Ternyata, permasalahan keterlambatan pendistribusian soal UN tidak hanya menimpa Provinsi Bali. Sesuai penjelasan pejabat Kemendikbud tersebut, ternyata 10 provinsi lainnya di antaranya NTB, NTT dan Papua yang juga mengalami permasalahan serupa. Pencetakan soal UN untuk sepuluh provinsi itu juga ditangani oleh Ghalia Indonesia Printing, Bogor. ''Kami sudah mendapat kepastian secara lisan dari Kemendikbud jika pelaksanaan UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C untuk 11 provinsi termasuk Bali terpaksa diundur. Nantinya, pihak Kemendikbud akan mengirimkan surat edaran resmi melalui faksimile. Mengingat sampai hari ini (Sabtu malam-red), kami belum menerima soal UN dalam kondisi lengkap, tentunya sangat logis jika pelaksanaan UN untuk Bali dan sejumlah provinsi lainnya diundur hingga Rabu (17/4) mendatang,'' katanya dengan nada pasrah.
Menurut Sujaya, mata pelajaran UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C yang seharusnya diujikan pada hari pertama atau Senin (15/4) besok akan diundur menjadi Jumat (19/4). Mata pelajaran yang seharusnya diujikan pada hari kedua atau Selasa (16/4) digeser menjadi Sabtu (20/4) atau Senin (22/4) karena ada sejumlah daerah yang kemungkinan tidak bisa menggelar UN pada hari Sabtu. Sedangkan mata pelajaran UN yang sesuai jadwal diujikan pada hari ketiga atau Rabu (17/4) akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yakni tetap pada hari yang sama. Hal serupa juga berlaku pada mata pelajaran UN yang dijadwalkan dilaksanakan pada hari keempat atau Kamis (18/4) akan tetap dilaksanakan pada hari yang sama. ''Untuk sementara, Kemendikbud mengatur jadwal pelaksanaan UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C seperti itu. Tentunya, kami masih menunggu surat edaran resmi dari Kemendikbud yang dijanjikan akan secepatnya dikirimkan lewat faksimile,'' ujarnya.
Sujaya mengaku tidak tahu pasti permasalahan apa yang dihadapi pihak percetakan sehingga tidak bisa menyelesaikan soal UN itu tepat waktu sehingga proses pendistribusiannya ke daerah juga terlambat. Yang jelas, Ghalia Indonesia Printing, Bogor, Jawa Barat selaku rekanan yang memenangkan tender pencetakan soal UN SMA/MA, SMK, dan Paket C untuk Provinsi Bali juga menangani pencetakan soal UN untuk 10 provinsi lainnya di Indonesia sehingga beban kerjanya memang sangat tinggi. ''Mudah-mudahan, masalah ini dijadikan pelajaran berharga bagi pemerintah sehingga permasalahan serupa tidak terjadi pada UN-UN tahun berikutnya,'' katanya penuh harap. (kmb13)
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tampaknya tak pernah sepi dari masalah. Bahkan, pelaksanaan UN 2013 untuk jenjang pendidikan SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C untuk Provinsi Bali dipastikan diundur. Ujian yang seharusnya dimulai Senin (15/4) besok, terpaksa baru bisa dilaksanakan mulai Rabu (17/4) mendatang. Pasalnya, Ghalia Indonesia Printing, Bogor, Jawa Barat selaku rekanan yang memenangkan tender pencetakan soal UN SMA/MA, SMK dan Paket C untuk Provinsi Bali tidak mampu menyelesaikan pencetakan soal tepat waktu. Akibatnya, proses pendistribusian naskah soal UN ke Bali praktis juga terlambat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Drs. A.A. Ngurah Gde Sujaya, M.Pd., mengatakan hal itu kepada Bali Post, Sabtu (13/4) kemarin.
Menurut Sujaya, naskah soal UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C seharusnya sudah tiba di Bali, Jumat (12/4) lalu. Namun hingga berita ini ditulis, baru sebagian soal UN SMK yang tiba di Bali. Sedangkan soal UN SMA/SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C sama sekali belum didistribusikan oleh pihak percetakan. ''Keterlambatan pendistribusian soal UN ini membuat kami di Bali tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi, soal itu setiba di Bali juga harus secepatnya didistribusikan ke kabupaten/kota untuk selanjutnya didistribusikan ke sekolah-sekolah penyelenggara UN yang juga memerlukan waktu yang cukup lama karena ada sejumlah sekolah berlokasi di luar Pulau Bali yakni Pulau Nusa Penida,'' kata Sujaya yang mengaku belum berani memastikan kapan pihaknya akan menerima soal UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C dalam kondisi lengkap.
Menyikapi keterlambatan pendistribusian soal UN ini, Sujaya mengatakan pihaknya sudah mengontak langsung Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar Notodiputro via telepon seluler. Ternyata, permasalahan keterlambatan pendistribusian soal UN tidak hanya menimpa Provinsi Bali. Sesuai penjelasan pejabat Kemendikbud tersebut, ternyata 10 provinsi lainnya di antaranya NTB, NTT dan Papua yang juga mengalami permasalahan serupa. Pencetakan soal UN untuk sepuluh provinsi itu juga ditangani oleh Ghalia Indonesia Printing, Bogor. ''Kami sudah mendapat kepastian secara lisan dari Kemendikbud jika pelaksanaan UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C untuk 11 provinsi termasuk Bali terpaksa diundur. Nantinya, pihak Kemendikbud akan mengirimkan surat edaran resmi melalui faksimile. Mengingat sampai hari ini (Sabtu malam-red), kami belum menerima soal UN dalam kondisi lengkap, tentunya sangat logis jika pelaksanaan UN untuk Bali dan sejumlah provinsi lainnya diundur hingga Rabu (17/4) mendatang,'' katanya dengan nada pasrah.
Menurut Sujaya, mata pelajaran UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C yang seharusnya diujikan pada hari pertama atau Senin (15/4) besok akan diundur menjadi Jumat (19/4). Mata pelajaran yang seharusnya diujikan pada hari kedua atau Selasa (16/4) digeser menjadi Sabtu (20/4) atau Senin (22/4) karena ada sejumlah daerah yang kemungkinan tidak bisa menggelar UN pada hari Sabtu. Sedangkan mata pelajaran UN yang sesuai jadwal diujikan pada hari ketiga atau Rabu (17/4) akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yakni tetap pada hari yang sama. Hal serupa juga berlaku pada mata pelajaran UN yang dijadwalkan dilaksanakan pada hari keempat atau Kamis (18/4) akan tetap dilaksanakan pada hari yang sama. ''Untuk sementara, Kemendikbud mengatur jadwal pelaksanaan UN SMA/MA, SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C seperti itu. Tentunya, kami masih menunggu surat edaran resmi dari Kemendikbud yang dijanjikan akan secepatnya dikirimkan lewat faksimile,'' ujarnya.
Sujaya mengaku tidak tahu pasti permasalahan apa yang dihadapi pihak percetakan sehingga tidak bisa menyelesaikan soal UN itu tepat waktu sehingga proses pendistribusiannya ke daerah juga terlambat. Yang jelas, Ghalia Indonesia Printing, Bogor, Jawa Barat selaku rekanan yang memenangkan tender pencetakan soal UN SMA/MA, SMK, dan Paket C untuk Provinsi Bali juga menangani pencetakan soal UN untuk 10 provinsi lainnya di Indonesia sehingga beban kerjanya memang sangat tinggi. ''Mudah-mudahan, masalah ini dijadikan pelajaran berharga bagi pemerintah sehingga permasalahan serupa tidak terjadi pada UN-UN tahun berikutnya,'' katanya penuh harap. (kmb13)