Selasa, Desember 29, 2015

Workshop Penguatan Kurikulum

Mengisi libur akhir semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, keluarga besar SMP Dwijendra Denpasar mengadakan workshop tentang penguatan materi kurikulum 2013 selama tiga hari.
Workshop dimulai Senin, 21 Desember sampai Rabu, 23 Desember 2015. Dengan narasumber tunggal Koordinator Pengawas (Korwas) Kota Denpasar, Dra. Ni Nyoman Kartiniasih.
Pada kesempatan tersebut diberikan pengarahan tentang persiapan akreditasi sekolah. Karena sekolah SMP Dwijendra Denpasar akan kembali mengajukan diri untuk dapat mengikuti akreditasi pada kesempatan berikutnya.
Hasil akhir dari workshop tersebut adalah pengumpulan kelengkapan administrasi guru yang diterima paling lambat Januari 2016.

Selasa, Desember 22, 2015

Tirtayatra ke Pura Alas Purwo dan Gunung Arjuno

Dalam mengisi libur akhir semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, SMP Dwijendra Denpasar mengajak guru dan pegawainya melaksanakan tirtayatra dari tanggal 14 sampai 17 Desember 2015.
Adapun tujuan tirtayatra hari pertama adalah Pura Luhur Gili Salako di Alas Purwo. Rombongan berangkat dari Denpasar jam 04.30 dengan dua bus menuju Gilimanuk. Pukul tujuh pagi rombongan tiba di Pura Rambut Siwi dan peserta berkesempatan mohon tirta supaya selamat sampai tujuan.
Setelah itu rombongan berangkat lagi dan sampai di Pelabuhan Gilimanuk jam 9 pagi dan langsung menyebrang ke Ketapang Banyuwangi.
Perjalanan sekarang menuju Pura Blambangan untuk menghaturkan persembahyangan dan berganti bus dengan lokal transport. Inilah yang paling berkesan.
Rombongan akhirnya tiba di Pura Alas Purwo pukul 1 siang waktu Denpasar. Setelah menghaturkan persembahyangan dan mendengarkan cerita asal muasal Pura Luhur Gili Salako dari Pemangku setempat, rombongan diperkenankan melihat satu wilayah yang belum dibangun tapi dipercaya sebagai tempat yang sakral selain pura yang sudah ada. Pada saat ini banyak rombongan merasa aura mistis sangat kuat.

Raportan dan Libur Semester Ganjil 2015-2016

Tanpa terasa tahun pelajaran 2015/2016 telah berjalan satu semester. Ini ditandai dengan pembagian raport pada tanggal 11 Desember 2015, mendahului satu hari karena 12 Desember 2015 bertepatan dengan perayaan tumpek landep di Bali.
Sedangkan libur semester ganjil berlangsung dari 14 sampai 26 Desember 2015. Pada hari senin, 28 Desember 2015 siswa SMP Dwijendra Denpasar kembali masuk seperti biasa pada siang harinya.
Pada saat pembagian raport ini seperti biasa diumumkan para siswa yang mendapat juara umum pada masing-masing tingkat seperti berikut :
Untuk kelas VII
Juara umum 1
Juara umum 2
Juara umum 3
Untuk kelas VIII
Juara umum 1
Juara umum 2
Juara umum 3
Untuk kelas IX
Juara umum 1
Juara umum 2
Juara umum 3
Selamat kepada para juara dan semoga prestasinya dapat ditingkatkan lagi.
Untuk kelas IX ditengah libur ini jadwal pengayaan (les) materi UN pada tanggal 21 s/d 23 Desember 2015 mulai pukul 07.30 - 10.45.

Sabtu, November 28, 2015

Hari Raya Saraswati

MAKNA DAN INTI PERAYAAN HARI RAYA SARASWATI

Hari raya Saraswati adalah hari yang penting bagi umat hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. Hari raya Saraswati diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung.

Di hari Saraswati biasanya pagi2 para siswa sekolah sudah sibuk mempersiapkan upacara sembahyang di sekolah masing2, sehabis itu biasanya para siswa melanjutkan sembahyang ke pura2 lainnya. Dan pura yang menjadi paforit adalah pura Jagatnatha yang ada dipusatkota. Di sekolah, di pura, di rumah maupun di perkantoran semua buku, lontar, pustaka2 dan alat2 tulis di taruh pada suatu tempat untuk diupacarai.Adamitos pada hari Saraswati tidak diperbolehkan untuk menulis dan membaca lho…

Hari Raya Saraswati yaitu hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati, jatuh pada tiap-tiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung. Pada hari itu kita umat Hindu merayakan hari yang penting itu. Terutama para pamong dan siswa-siswa khususnya, serta pengabdi-pengabdi ilmu pengetahuan pada umumnya.

Dalam legenda digambarkan bahwa Saraswati adalah Dewi/ lstri Brahma. Saraswati adalah Dewi pelindung/ pelimpah pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Berkat anugerah dewi Saraswati, kita menjadi manusia yang beradab dan berkebudayaan.

Beliau disimbolkan sebagai seorang dewi yang duduk diatas teratai dengan berwahanakan se-ekor angsa (Hamsa) atau seekor merak, berlengan empat dengan membawa sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kanan, tangan kiri membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan gitar membawa sitar/veena dan ganatri di kedua tangan kanan, tangan kin membawa pustaka/kitab dan tangan kiri satunya ikut memainkan veena atau bermudra memberkahi.

Makna dan simbol-simbol ini adalah:

1. Berkulit putih, bermakna: sebagai dasar ilmu pengetahuan (vidya) yang putih, bersih dan suci.

2. Kitab/pustaka ditangan kiri, bermakna: Semua bentuk ilmu dan sains yang bersifat se-kular. Tetapi walaupun vidya (ilmu pengetahuan spiritual) dapat mengarahkan kita ke moksha, namun avidya (ilmu pengetahuan sekular jangan diabaikan dulu). Seperti yang dijelaskan Isavasya-Upanishad: “Kita melampaui kelaparan dan da-haga melalui avidya, kemudian baru melalui vidya meniti dan mencapai moksha.”

3. Veena, bermakna : seni, musik, budaya dan suara AUM. Juga merupakan simbol keharmonisan pikiran, budhi, kehidupan dengan alam lingkungan.

4. Akshamala/ganatri/tasbih di tangan kanan, bermakna: Ilmu pengetahuan spiritual itu lebih berarti daripada berbagai sains yang bersifat secular (ditangan kiri). Akan tetapi bagaimanapun pentingnya kitab-kitab dan ajaran berbagai ilmu pengetahuan, namun tanpa penghayatan dan bakti yang tulus, maka semua ajaran ini akan mubazir atau sia-sia.

5. Wajah cantik jelita dan kemerah-merahan, bermakna: Simbol kebodohan dan kemewahan duniawi yang sangat memukau namun menye-satkan (avidya).

6. Angsa (Hamsa), melambangkan: Bisa me-nyaring air dan memisahkan mana kotoran dan mana yang bisa dimakan, mana yang baik mana yang buruk, walaupun berada di dalam air yang kotor dan keruh maupun Lumpur, (simbol vidya).

7. Merak , bermakna: berbulu indah, cantik dan cemerlang biarpun habitatnya di hutan. Dan ber-sama dengan angsa bermakna sebagai wahana (alat, perangkat, penyampai pesan-pesan-Nya).

8. Bunga Teratai/Lotus, bermakna: bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan bunga yang in-dah walaupun hidupnya di atas air yang kotor.

Upacara pada hari Saraswati, pustaka-pustaka, lontar-lontar, buku-buku dan alat-alat tulis menulis yang mengandung ajaran atau berguna untuk ajaran-ajaran agama, kesusilaan dan sebagainya, dibersihkan, dikumpulkan dan diatur pada suatu tempat, di pura, di pemerajan atau di dalam bilik untuk diupacarai

Widhi widhana (bebanten = sesajen) terdiri dari peras daksina, bebanten dan sesayut Saraswati, rayunan putih kuning serta canang-canang, pasepan, tepung tawar, bunga, sesangku (samba = gelas), air suci bersih dan bija (beras) kuning.

Pemujaan / permohonan Tirtha Saraswati dilakukan mempergunakan bahan-bahan: air, bija, menyan astanggi dan bunga.

Ambil setangkai bunga, pujakan mantra: Om, puspa danta ya namah.
Sesudahnya dimasukkan kedalam sangku. Ambil menyan astanggi, dengan mantram “Om, agnir, jyotir, Om, dupam samar payami“.
Kemudian masukkan ke dalam pedupaan (pasepan).
Ambil beras kuning dengan mantram : “Om, kung kumara wijaya Om phat“.
Masukkan kedalam sesangku.
Setangkai bunga dipegang, memusti dengan anggaranasika, dengan mantram:
Mantra Artinya
Om, Saraswati namostu bhyam Warade kama rupini Siddha rastu karaksami Siddhi bhawantu sadam. Om, Dewi Saraswati yang mulia dan maha indah,cantik dan maha mulia. Semoga kami dilindungi dengan sesempurna-sempurnanya. Semoga kami selalu dilimpahi kekuatan.
Om, Pranamya sarwa dewanca
para matma nama wanca.
rupa siddhi myaham. Om, kami selalu bersedia menerima restuMu ya para Dewa dan Hyang Widhi, yang mempunyai tangan kuat. Saraswati yang berbadan suci mulia.
Om Padma patra wimalaksi
padma kesala warni
nityam nama Saraswat. Om, teratai yang tak ternoda, Padma yang indah bercahaya. Dewi yang selalu indah bercahaya, kami selalu menjungjungMu Saraswati.
Sesudahnya bunga itu dimasukkan kedalam sangku. Sekian mantram permohonan tirta Saraswati. Kalau dengan mantram itu belum mungkin, maka dengan bahasa sendiripun tirta itu dapat dimohon, terutama dengan tujuan mohon kekuatan dan kebijaksanaan, kemampuan intelek, intuisi dan lain-lainnya.
Setangkai bunga diambil untuk memercikkan tirtha ke pustaka-pustaka dan banten-banten sebanyak 5 kali masing-masing dengan mantram:
Om, Saraswati sweta warna ya namah.
Om, Saraswati nila warna ya namah.
Om, Saraswati pita warna ya namah.
Om, Saraswati rakta warna ya namah.
Om, Saraswati wisma warna ya namah.
Kemudain dilakukan penghaturan (ngayaban) banten-banten kehadapan Sang Hyang Aji Saraswati
Selanjutnya melakukan persembahyangan 3 kali ditujukan ke hadapan :
Sang Hyang Widhi (dalam maniftestasinya sebagai Çiwa Raditya).
Sang Hyang Widhi (dalam manifestasinya sebagai Tri Purusa)
Dewi Saraswati.
Ucapkan mantra berikut:
Mantramnya Artinya
Om, adityo sya parajyote rakte tejo namastute sweta pangkaja madyaste Baskara ya namo namah.
Om, rang ring sah Parama Çiwa Dityo ya nama swaha. Om, Tuhan Hyang Surya maha bersinar-sinar merah yang utama. Putih Iaksana tunjung di tengah air, Çiwa Raditya yang mulia.
Om, Tuhan yang pada awal, tengah dan akhir selalu dipuja.
Om, Pancaksaram maha tirtham, Papakoti saha sranam Agadam bhawa sagare. Om, nama Çiwaya. Om, Pancaksara Iaksana tirtha yang suci. Jernih pelebur mala, beribu mala manusia olehnya. Hanyut olehnya ke laut lepas.
Om, Saraswati namostu bhyam,
Warade kama rupini,
Siddha rastu karaksami,
Siddhi bhawantume sadam. Om Saraswati yang mulia indah, cantik dan maha mulia, semoga kami dilindungi sesempurna-sempurnanya, semoga selalu kami dilimpahi kekuatan.
Sesudah sembahyang dilakukan metirtha dengan cara-cara dan mantram-mantram sebagai berikut :

Meketis3 kali dengan mantram:
Om, Budha maha pawitra ya namah.
Om, Dharma maha tirtha ya namah.
Om, Sanghyang maha toya ya namah.
Minum 3 kali dengan mantram:
Om, Brahma pawaka.
Om, Wisnu mrtta.
Om, Içwara Jnana.
Meraup3 kali dengan mantram :
Om, Çiwa sampurna ya namah.
Om, Çiwa paripurna ya namah.
Om, Parama Çiwa suksma ya namah.
Terakhir melabahan Saraswati yaitu makan surudan Saraswati sekedarnya, dengan tujuan memohan agar diresapi oleh wiguna Saraswati
MAKNA PEMUJAAN KEPADA DEWI SARASWATI.

Pada masyarakat awam bertanya apa maksud menyembah dewa-dewa atau dewi-dewi melalui simbol-simbol atau patung, gambar dan sebagai-nya? Padahal Tuhan hanya satu, kenapa ada ba-nyak dewa atau dewi?

Dewa berasal dari kata”div” yaitu sinar/pan-caran. Pengertiannya adalah bahwa Tuhan itu adalah satu, tapi mempunyai aspek-aspek de-ngan pancaran sinar-Nya (Nur Illahi) yang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. ang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Pada saat menciptakan disebut Brahma, saat memelihara disebut Wishnu, dan saat pendaurulang disebut Shiwa, dan sebagainya. Tapi sebenarnya Brahma, Wishnu, Shiva adalah satu (Trimurti).

Paradewa ini mempunyai pendamping (Shak-ti), yaitu: Brahma shakti-Nya Saraswati, Wishnu shakti-Nya Lakshmi dan Shiwa shakti-Nya Parvati (Durga). Disini Dewi Saraswati sebagai aspek Tuhan Yang Maha Esa pada saat menganugrah-kan/munurunkan ilmu pengetahuan (vidya), ke-cerdasan, ucapan, musik, budaya dan seba-gainya. Demikian pula dijabarkan dalam konsep Gayatri yang terdiri dari tiga aspek, yaitu: Saras-wati menguasai ucapan/tutur kata, Gayatri me-nguasai intelek/budhi dan savitri yang menguasai prana/nafas.

Jadi makna pemujaan Dewi Saraswati adalah memuja dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memfokuskan pada aspek Dewi Sa-raswati (simbol vidya) atas karunia ilmu penge-tahuan yang di karuniakan kepada kita semua, sehingga akan terbebas dan avidyam (kebodoh-an), agar dibimbing menuju ke kedamaian yang abadi dan pencerahan sempurna.

Setelah Saraswati puja selesai, biasanya dilakukan mesarnbang semadhi, yaitu semadhi ditempat yang suci di malam hari atau melakukan pembacaan lontar-lontar semalam suntuk dengan tujuan menernukan pencerahan Ida Hyang Saraswati

Puja astawa yang disiapkan ialah : Sesayut yoga sidhi beralas taledan dan alasnya daun sokasi berupa nasi putih daging guling, itik, raka-raka sampian kernbang payasan. Sesayut ini dihaturkan di atas tempat tidur, dipersembahkan ke hadapan Ida Sang Hyang Aji Saraswati.

Keesokan harinya dilaksanakan Banyu Pinaruh, yakni asuci laksana dipagi buta berkeramas dengan air kumkuman. Ke hadapan Hyang Saraswati dihaturkan ajuman kuning dan tamba inum. Tamba inum ini terdiri dari air cendana, beras putih dan bawang lalu diminum, sesudahnya bersantap nasi kuning garam, telur, disertai dengan puja mantram:

Om, Ang Çarira sampurna ya namah swaha.
Semua ini mengandung maksud, mengambil air yang berkhasiat pengetahuan.

MAKNA DARI PERAYAAN DEWI SARASWATI.

Dari perayaan ini kita dapat mengambil hik-mahnya, antara lain:

1. Kita harus bersyukur kepada Hyang Widhi atas kemurahan-Nya yang telah menganugrahkan vidya (ilmu pengetahuan) dan kecerdasan kepada kita semua.

2. Dengan vidya kita harus terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan, kebe-naran sejati (sat) dan kebahagiaan abadi.

3. Selama ini secara spiritual kita masih tertidur lelap dan diselimuti oleh sang maya (ketidak-benaran) dan avidyam (kebodohan). Dengan vidya ini mari kita berusaha untuk melek/eling/bangun dan tidur kita, hilangkan selimut maya, sadarilah bahwa kita adalah atma, dan akhirnya tercapailah nirwana.

4. Kita belajar dan angsa untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Angsa bisa menyaring air, memisahkan makanan dan kotoran walaupun di air yang keruh/kotor atau lumpur. Juga jadilah orang baik, seperti buruk merak yang berbulu cantik, indah dan cemerlang walaupun hidupnya di hutan.

5. Kita masih memerlukan/mempelajari ilmu pengetahuan dan sains yang sekuler, tetapi harus diimbangi dengan ilmu spiritual dengan peng-hayatan dan bakti yang tulus.

6.Laksanakan Puja/sembahyang sesuai de-ngan kepercayaannya masing-masing secara sederhana dengan bakti yang tulus/ihlas, bisa dirumah, kuil, atau pura dan lain-lain.
Isi Dikutip dari Pasemetonan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Warmadewa. Foto dari Mr. Wednesday

Rahina Banyu Pinaruh

Banyu Pinaruh adalah upacara yadnya yang dilakukan setelah hari raya saraswati, yang bertujuan untuk pembersihan dan kesucian diri.

Banyu Pinaruh yang berasal kata dari
Banyu berarti air,
Pinaruh atau Pengeruwuh berarti pengetahuan
yang pada hari ini secara nyata umat membersihkan badan dan keramas pada sumber - sumber air atau di laut.

Akan tetapi prosesi bermakna untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melakat pada tubuh manusia, dengan ilmu pengetahuan atau mandi dengan ilmu pengetahuan, demikian dikutip dari blog bali pasti.

Pelaksanaan dan tetandingan banten disebutkan dalam babad bali, banyu pinaruh (pina wruh) dina redite / minggu paing wuku sinta.
Asucilaksana. pelaksanaannya, di pagi hari umat asucilaksana (mandi, keramas dan berair kumkuman).
Upakara, (tetandingan banten), diaturkan
labaan nasi pradnyan,
jamu sad rasa dan air kumkuman.
Setelah diaturkan pasucian / kumkuman labaan dan jamu,
dilanjutkan dengan nunas kumkuman,
muspa atau sembahyang,
matirta,
nunas jamu, dan
labaan Saraswati / nasi pradnyan barulah upacara diakhiri / lebar.

Diambil dari harirayahindu blogspot

Jumat, November 27, 2015

Google Maps Sudah Bisa Tanpa Internet di Indonesia, Caranya?

KOMPAS.com — Dipamerkan untuk pertama kali pada ajang Google I/O Mei lalu, kemampuan mengakses Google Maps tanpa koneksi internet (offline) akhirnya sudah bisa digunakan di Indonesia mulai Senin (23/11/2015).

"Dengan peluncuran fitur offline di Google Maps, kami ingin menghilangkan ketidakpastian ini (internet putus mendadak) agar orang Indonesia bisa menemukan tujuan mereka tanpa berbelok di jalan yang salah," kata Nikhil Vaishnavi, Product Manager Google Maps, dalam keterangan pers yang diterima KompasTekno.

Fitur offline ini mengizinkan pengguna untuk mengunduh sebuah area ke ponsel. Jadi, saat perangkat mulai offline, Google Maps tetap bisa bekerja seperti biasa.

Saat masuk ke mode offline, pengguna tetap bisa mencari destinasi, mendapat navigasi belokan demi belokan, dan menemukan informasi tentang destinasi tersebut, seperti jam operasional, nomor telepon, dan rating.

Tentu saja, area yang ingin dicari pengguna sebelumnya sudah harus diunduh terlebih dahulu sebelum masuk ke mode offline. Apabila area belum diunduh, Google Maps tidak akan menampilkan destinasi yang dicari.

Kemampuan akses offline ini diharapkan dapat membantu pengguna memangkas pemakaian data (dan sedikit banyak penggunaan baterai) saat mengakses Maps di tengah jalan.

Kemampuan offline tersebut bakal hadir di Google Maps versi terbaru. Google mengungkapkan, versi terbaru ini akan dirilis secara bertahap kepada pengguna Android mulai hari ini. Sementara itu, versi iOS bakal segera menyusul.

Bagi pengguna yang sudah mendapat pembaruan, berikut langkah-langkah memanfaatkan fitur akses offline pada Google Maps.

Untuk perangkat berbasis Android:

1. Pastikan Anda terhubung ke internet dan masuk ke akun Google.
2. Buka aplikasi Google Maps.
3. Telusuri tempat, misalnya Jakarta.
4. Di bagian bawah, sentuh kotak yang mencantumkan nama tempat yang ditelusuri.
5. Pilih unduh.

Untuk perangkat berbasis iOS:

1. Pastikan Anda terhubung ke internet dan masuk ke akun Google.
2. Buka aplikasi Google Maps.
3. Telusuri tempat, misalnya Jakarta.
4. Di bagian bawah, sentuh kotak tempat nama lokasi yang Anda telusuri.
5. Di kanan atas, sentuh menu three vertical dots.
6. Untuk menyimpan peta, pilih simpan peta offline. Ikuti petunjuk di layar.

Untuk melihat peta offline, masuk ke Google Maps, kemudian sentuh three vertival dots dan pilih area offline.

Untuk versi iOS, ukuran terbesar untuk peta offline adalah 50 km x 50 km. Jika mencoba untuk menyimpan area yang lebih besar dari ukuran maksimum, pengguna akan diminta memperkecil area unduhan.

Sementara itu, untuk versi Android, area yang bisa diunduh adalah 120.000 kilometer persegi.
Dikutip dari Kompas.Tekno

Rabu, November 25, 2015

Hari Guru 2015, Jokowi Cium Tangan dan Tunduk kepada Sang Guru

Jakarta Ada pemandangan yang tidak biasa dalam acara puncak perayaan Hari Guru Nasional (HGN) 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2015). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan kejutan yang luar biasa dari orang-orang yang berjasa di dalam hidupnya.

Presiden Indonesia ke-7 tersebut tak menyangka akan bertemu dengan para guru yang telah mendidiknya sewaktu di bangku SMP dan SMA. Diantara belasan guru yang ditemui oleh Jokowi ada satu guru wanita yang duduk di kursi roda bernama Ibu Sutoto yang merupakan guru Aljabar Jokowi semasa sekolah di SMP Negeri 1 Solo.

Setelah menyelesaikan pidatonya, Jokowi pun langsung menemui Ibu Sutoto dan ia pun tak segan untuk membungkukan badan dan mencium tangan Ibu Sutoto yang telah mendidiknya.

Dalam pidatonya Jokowi pun sempat berujar bahwa ia tidak akan pernah melupakan jasa-jasa para guru yang telah mendidiknya hingga menjadi orang yang cerdas.

Penghargaan Satya Lencana Pendidikan diberikan oleh Jokowi kepada guru-guru berprestasi yang berasal dari seluruh Indonesia.
“Saya hargai tema tahun ini, guru mulia karena karya. Kemuliaan guru memang dari karya-karyanya. Saya adalah karya dari guru-guru saya,” ujar Jokowi. Mengambil tema ‘Guru Mulia karena Karya’ perayaan Hari Guru 2015 diharapkan bisa memotivasi seluruh tenaga pendidik supaya bisa terus bekerja untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Selamat Hari Guru Nasional!
Dikutip dari tulisan By Gadis Abdul on 25 Nov 2015 Bintang.com Foto oleh mr.wednesday

Senin, November 23, 2015

Ulangan Akhir Semester Ganjil T.A. 2015/2016

Tidak terasa semester ganjil sudah tinggal beberapa minggu lagi. Seperti biasa untuk menguji kemampuan siswa dilaksanakan ulangan akhir semester. Mulai Sabtu, 21 Nopember 2015 SMP Dwijendra melaksanakan kegiatan ulangan akhir semester untuk mata pelajaran IPS dan Seni Budaya.
Dilanjutkan dengan Ulangan Bersama MKKS SMP Kota Denpasar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk anak-anak supaya memantapkan soal-soal ulangan bersama pada tahun sebelumnya.
Setelah itu dilanjutkan dengan ulangan akhir sekolah sampai hari Jumat. Sabtu harinya dilakukan persembahyangan Hari Raya Siwaratri. Sesuai dengan kalender Bali setiap 210 hari diadakaan persembahyangan untuk memuja Sang Hyang Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan.

Jumat, November 06, 2015

Tim Cerdas Cermat SMP DJ berjaya di Olimpiade Fisika Unud

Prestasi terbaru yang ditorehkan siswa -siswi SMP Dwijendra adalah medali emas dalam Olimpiade Fisika Se-Jawa Bali Nusra yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Udayana, 4 Nopember 2015 di Bukit Jimbaran.
Mereka yang berhasil menorehkan medali emas dibidang Cerdas Cermat adalah Ni Wayan Noni Artini dan Ni Kadek Ayu Mitha Wulandari sedangkan peringkat sepuluh besar pada bidang tes tulis disumbangkan oleh Ni Putu Yulia Ary Santini. Semua siswa tersebut adalah siswa kelas IX A, kelas yang dijadikan acuan dalam kemajuan prestasi akademik di SMP Dwijendra.
Menurut tim pembina Olimpiade IPA, mereka  dilatih secara intensif selama 12 kali pertemuan secara bergiliran supaya materi dapat diterima lebih banyak. Besarnya antusias dalam berlomba menjadi semangat tambahan bagi para tim pembina.

Rabu, Oktober 21, 2015

200 Instrumen Soal UKG Rampung

JAKARTA,(PRLM).- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah rampung menyiapkan 200 instrumen soal untuk Uji Kompetensi Guru (UKG). Modul tersebut terdiri dari jumlah dan jenis mata pelajaran yang berbeda sesuai jenjang pendidikan guru bertugas mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK.

Santi Ambarukmi, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Perencanaan Kebutuhan, peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi, Direktorat Jenderal Guru dan tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud menuturkan instrumen tes pada UKG kali ini memang sedikit berbeda dengan sebelumnya.

"Guru masing-masing jenjang pendidikan mendapatkan soal tes yang berbeda, sesuai berdasarkan kompetensi yang memang mereka kerjakan," ujarnya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (15/10/2015) sore.

Selain itu, kompetensi bidang studi yang diujikan juga diberikan berbeda untuk guru yang telah tersertifikasi dan belum tersertifikasi. Bagi guru yang telah bersertifikat pendidikan, maka kompetensi bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi. Sementara bagi guru yang belum bersertifikat pendidikan, maka yang diujikan sesuai dengan kualifikasi akademik guru.

Menurut dia, ke-200 instrumen soal UKG tersebut dikembangkan oleh P4TK dan LP3TK KPTK dengan melibatkan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Dosen dari berbagai perguruan tinggi, hingga beberapa tenaga ahli dari perusahaan khusus untuk soal bagi guru SMK mata pelajaran produktif.

Total 3.015.315 guru, sudah termasuk 1,6 juta guru yang pada 2012 lalu telah mengikuti UKG.Jumlah guru tersebut terdiri dari 1.677.365 guru status PNS, 523.471 guru tetap yayasan (GTY), 717.257 guru tidak tetap (GTT), 91.963 guru honor daerah dan 5.259 guru bantu.

Adapun UKG 2015 akan digelar pada tanggal 9-27 November untuk UKG online, dan 24 november untuk UKG offline atau manual. (Disadur dari Google,  Penulis  : Siska Nirmala/A-89)***

Minggu, Oktober 11, 2015

Lomba tari baris dan condong sukses

Perhelatan lomba tari bali dan dharmagita serangkaian peringatan HUT ke-63 Yayasan Dwijendra berlangsung Sabtu, 10 Oktober 2015.
Acara yang dibuka oleh kepala SMP Dwijendra Denpasar ini juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Dwijendra Bapak M.S. Chandra Jaya, dan juga kepala unit di lingkungan Yayasan Dwijendra. Sedangkan tim juri diisi oleh ISI Denpasar yaitu I Made Sugiarta, S.Sn.,M.Sn, Ni Luh Putu Wiwin Astiari, S.Sn, M.Sn, dan Ida Bagus Putu Darmayasa, S.Sn memberikan kesalahan menari yang dilakukan peserta lomba.
Dalam sambutan tunggal kepala smp menyampaikan peserta yang berpartisipasi sebanyak 115 peserta. Dengan peserta terbanyak di lomba tari condong dan peserta paling minim pada lomba dharmagita. Hal inilah menjadi tantangan bagi Dwijendra untuk menjaga keajegan seni dan budaya Bali.

Sabtu, Oktober 03, 2015

TM Lomba Tari dan Dharmagita

Pelaksanaan lomba tari dan dharmagita sudah semakin dekat. Sabtu 3 Oktober 2015 diadakan technical meeting (TM) diaula Yayasan Dwijendra Denpasar.
Pada TM yang dipandu Pak Arif mengemukakan ketentuan ketentuan yang akan dinilai nanti pada saat lomba.
Setelah terjadi tanya jawab dari peserta dengan tim juri, akhirnya TM ditutup dengan harapan Semoga lomba nanti berjalan lancar

Senin, September 28, 2015

Tes Tengah Semester

Sesuai jadwal pada kalender akademik 2015/2016, sudah saatnya sekolah mengadakan kegiatan tengah semester ganjil. Kegiatan ini di SMP Dwijendra Denpasar diisi dengan tes tengah semester guna menguji pemahaman siswa selama setengah semester berjalan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dan dilanjutkan nanti dengan pelaporan hasil yang akan dibagikan senin, 12 Oktober 2015

Rabu, September 23, 2015

Ayo ikuti Lomba Tari Condong dan Baris Serta Dharmagita di SMP Dwijendra Denpasar

Poster Lomba Tari Condong dan Baris Serta Dharmagita di SMP Dwijendra Denpasar
Ayo adik-adik SD yang senang menari dan matembang, ikuti lomba tari condong dan tari baris untuk kategori A dan B. Serta ikuti lomba Dharmagita berpasangan. Segera daftarkan diri ke SMP Dwijendra Denpasar.

Jumat, September 18, 2015

Kuis IPA SMP Kelas 7 Bab 1 - 2

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman menjawab soal terutama dibidang studi Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pengukuran, besaran pokok, klasifikasi zat, unsur, senyawa dan campuran



Selasa, Agustus 18, 2015

Peringatan HUT RI ke 70 di SMP Dwijendra

Beberapa kegiatan dilakukan guna memeriahkan peringatan dirgahayu kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 tahun 2015. Seperti di SMP Dwijendra Denpasar diadakan lomba sepeda hias dan gerak jalan pramuka secara spontanitas.
Walaupun lapangan dan gedung yayasan dwijendra dipergunakan oleh universitas untuk acara yudisium fakultas hukum, namun semangat siswa kelas vii luar biasa. Kelas viii dan ix sebagai supporter juga antusias memberikan semangat walau sedikit mengeluhkan tidak adanya kantin yang buka.

Jumat, Agustus 14, 2015

SMP Dwijendra kembali dipercaya menampilkan senam pramuka

Peringatan hari jadi provinsi Bali ke 57 tahun 2015 sekaligus hari Pramuka dilaksanakan apel bendera di lapangan puputan renon, Jumat 14 Agustus 2015. Gubernur Bali, Mangku Pastika, langsung sebagai inspektur upacara.
Apel diikuti pimpinan dan pegawai seluruh SKPD dibawah pemerintahan provinsi Bali. Setelah upacara utama dilaksanakan acara tambahan yaitu dari pramuka dan pemenang atas lomba-lomba yang diadakan pemprop Bali.
Penampilan pramuka diisi dengan senam pramuka yang dikombinasikan dengan senam bendera. Sebanyak 250 siswa menyajikan gerakan senam pramuka dengan semangat walau dibawah terik matahari. Salam pramuka.

Senin, Agustus 03, 2015

Karena bangun RKB, SMP Dwijendra masuk siang

Rencana pembangunan ruang kelas baru (RKB) dari Yayasan Dwijendra membuat siswa SMP seluruhnya masuk siang hari.
Rencana pembangunan ini diperkirakan selama delapan bulan. Ruang kelas baru ini menggunakan lokasi gedung lama sehingga waktu pengerjaan akan semakin lama.
Selama kegiatan tersebut praktis gedung yang dapat digunakan hanya gedung SMA. Sehingga pengaturan untuk kelas SMP sebagai berikut :Gedung barat sampai Padmasana untuk kelas 8, Gedung sebelah utara Perpustakaan untuk kelas 9, dan Gedung utara bagian timur sampai lantai 3 untuk kelas 7.

Rabu, Juli 29, 2015

UN 2016 dilaksanakan tiga tahap

Okezone: JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan tiga ujian nasional (UN) di tahun 2016. Rencana tiga tahapan UN tahun depan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno.

Totok pada rapat koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kepala LPMP, dan Kepala P4TK seluruh Indonesia mengatakan, UN 2016 akan dilaksanakan dengan tiga ujian. UN pertama, merupakan ujian perbaikan bagi peserta UN tahun 2015 yang belum memenuhi standar kompetensi lulusan (SKL) pada satu atau lebih mata pelajaran, dan berkeinginan memperbaikinya. UN kedua, merupakan ujian utama tahun 2016 dengan kisi-kisi baru, dan UN ketiga, merupakan perbaikan bagi peserta UN tahun 2016.

Totok menyebutkan tanggal-tanggal penting untuk pelaksanaan ketiga UN 2016 tersebut. UN pertama yang dijadwalkan adalah UN perbaikan 2015 yang akan dilaksanakan pada 22 Februari 2016. Untuk UN utama 2016 akan dilaksanakan mulai 4 April, dan UN perbaikan tahun 2016 akan dilaksanakan awal Juni atau September.

Untuk materi ujian, kata Totok, disesuaikan dengan jenis soal UN. Di mana UN perbaikan tahun 2015 materi ujiannya sesuai dengan kisi-kisi UN 2015. Untuk UN utama 2016 materi ujiannya ada tiga, yaitu irisan kurikulum KTSP dan K13, kisi-kisi UN yang dikeluarkan BSNP (bersifat makro), dan sesuai dengan ketuntasan kurikulum.

“Sedangkan untuk UN perbaikan 2016, materinya sama dengan UN utama 2016,” tutur Totok dikutip Okezone, Selasa (14/7/2015) dari laman Kemendiknas.

UN Berbasis Komputer

Dari sisi pelaksanaan, Totok menjelaskan, UN perbaikan 2015 akan dilakukan dengan berbasis komputer. Ujian akan dilaksanakan di SMA/SMK di domisili siswa saat ini dan siswa dapat mendaftar secara online ke dinas provinsi.

Untuk UN utama di 2016 akan dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan berbasis kertas dan komputer. Sedangkan untuk UN perbaikan 2016, mekanismenya sama dengan UN perbaikan 2015, yaitu berbasis komputer dan pendaftaran dilakukan secara online di dinas provinsi.

Sekolah Dilarang Menahan Ijazah Siswa

 sekolah-dilarang-menahan-ijazah-siswa


JogjaPortal.com - Keberadaan ijazah kini sangat penting untuk dapat digunakan sebagai syarat mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan berikutnya. Bisa dikatakan ijazah merupakan kartu masuk jenjang berikutnya untuk dapat melanjutkan pendidikan maupun kerja yang lebih baik. Namun, bila ijazah di tahan oleh pihak sekolah apa jadinya pemilik ijazah tersebut untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal tersebut langsung ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon  Progo, Sumarsono. Pihaknya meminta untuk kepada pihak sekolah agar tidak menahan ijazah kelulusan siswa. Ijazah sangat penting bagi para siswa untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi lagi. Sekolah tidak perlu menahan ijazah karena sekolah mulai ditanggung oleh dinas.
“Jadi nanti akan terselesaikan pada dana BOS. Semua siswa lulus dan bisa mengambil ijazahnya”, ujar Sumarsono, Kamis (21/5/2015).
Sekolah-sekolah kini telah mendapatkan dana BOS yang berfungsi sebagai dana operasional siswa sewaktu menempuh pendidikan di sekolah. Bukan hanya dana BOS yang diterima oleh siswa. Dana beasiswa siswa yang kurang mampu akan diberikan kepada pemerintah kepada siswa yang dinilai tidak mampu untuk menempuh pendidikan di sekolah. Pihak dari sekolah tidak di izinkan untuk sewenang-wenang menahan ijazah karena alasan administrasi.
Namun, hal tersebut terbanding terbalik pada sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Kulon Progo. Pihak sekolah menahan ijazah siswanya karena belum melunasi administrasi sekolah. Bila dilihat dari bantuan BOS, sekolah swasta juga ikut mendapatkan bantuan BOS dan bantuan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Alasan pihak sekolah swasta yang memilih menahan ijazah siswa antara lain karena belum melunasi uang gedung, uang non spp dan biaya lain-lain.
Pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan apabila masih melihat pihak sekolah yang sewenang-wenang menahan ijazah siswa yang seharusnya ijazah tersebut bisa diambil. Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo harus dapat mengatasi ini semua karena apabila dibiarkan begitu saja akan mengancam masa depan generasi muda.

Sumber : http://jogjaportal.com/sekolah-dilarang-menahan-ijazah-siswa/
Tanggal terbit : Friday, 22 May 2015. Reporter :

Minggu, Juli 26, 2015

Pembukaan MOS 2015 di Lumintang

Pembukaan Masa Orientasi Siswa (MOS) Kota Denpasar tahun 2015 yang semula direncanakan di Lapangan Puputan Badung diubah ke Lapanngan Lumintang. Sehingga bagi siswa baru SMP Dwijendra terutama Kelompok A diharapkan maklum adanya serta supaya jam 06.00 pagi sudah berada di Lapangan Lumintang.
Setelah acara pembukaan siswa kelompok A yang mengikuti upacara pembukaan diperbolehkan langsung dijemput di Lapangan Lumintang. Sedangkan untuk besoknya mengikuti MOS sesuai jadwal.

Jumat, Juni 19, 2015

Lulusan SMP harus cermat tentukan pilihan.

Lulusan SMP diharapkan cermat dalam menentukan SMA negeri di Denpasar yang akan dijadikan pilihan untuk melanjutkan pendidikan. Pasalnya pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2015-2016 ini, mereka hanya diperbolehkan memilih tiga dari delapan SMA negeri yang ada.
Demikian berita harian Bali Pos hari ini, Jumat 19 Juni 2015

Jumat, Juni 12, 2015

Pengumuman kelulusan 2015

Rabu, 10 Juni 2015 menjadi satu lagi momen menentukan dalam perjalanan SMP Dwijendra Denpasar. Karena pada hari tersebut diumumkan kepada siswa kelas IX sebanyak 348 siswa dengan prosentase kelulusan 100%.
Selanjutnya siswa kelas yang sudah lulus masuk hari Senin, 15 Juni 2015 untuk mendapatkan informasi selanjutnya.
Sampai saat ini baru bisa dikabarkan tentang penerimaan peserta didik lewat jalur prestasi dan siswa miskin dari SMA Negeri 5 Denpasar yaitu mulai 15 s/d 17 Juni 2015 di sekolah yang dituju. Jadwal dapat dilihat pada foto dibawah.
Selanjutnya untuk surat keterangan lulus (SKL) dapat diambil mulai Senin 15 Juni 2015.

Rabu, Juni 03, 2015

Tirtayatra ke Pulau Menjangan

Tirtayatra adalah perjalanan suci yang dilakukan umat Hindu untuk memberikan sembah bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi dalam wujud beliau sebagai pelindung umat sedharma. Hal ini dilakukan keluarga besar SMP Dwijendra Denpasar dalam mengisi akhir semester genap dengan menuju Pulau Menjangan, Bali Barat.
Dalam tirtayatra ini dilakukan persembahyangan di Pura Klenting Sari dengam urutan persembahyangan sebanyak 6 kali sebelum puncak di luhur. Mulai dari Beji, Hyang Ireng, Dewi Kwam Im, Wantilan, Pelinggih Erlangga dan Warmadewa, Ganesha dan Dewi Parwati serta terakhir Pura Luhur.
Hambatan yang ditemui adalah konsumsi karena belum adanya penjual makanan di terminal penyeberangan sehingga banyak yang kelaparan.

Rabu, Mei 27, 2015

Berita duka dari siswa 9 C TA.2014/2015

Salah seorang siswa kelas 9 SMP Dwijendra Denpasar yang hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan mengidap penyakit demam berdarah dan akhirnya meninggal dunia.
Keluarga besar SMP Dwijendra turut berduka cita atas meninggalnya I Putu Eka Mahartika, siswa kelas 9C. Beralamat di banjar Tainsiat Denpasar.

Rabu, Mei 13, 2015

Jadwal Kelas IX Pasca UN 2015


Berikut ini jadwal khusus kelas IX SMP Dwijendra Denpasar setelah Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015. Terdapat perubahan yaitu adanya jadwal pada hari Rabu, 20 Mei 2015 untuk kelas IX E sampai dengan Kelas IX H, dan Jumat, 29 Mei 2015 diadakan Samawartana.


SMP  DWIJENDRA DENPASAR
STATUS : AKREDITASI PERINGKAT : A
JL. KAMBOJA  NO. 17 DENPASAR TELPON 256426.


JADWAL KEGIATAN KELAS IX PASCA UN 2015
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

No.
Hari, tanggal
Waktu
Kegiatan
Tempat
Ket
1       

Senin, 11 Mei 2015
07.00 – 10.00
Pengembalian buku dan pelunasan administrasi serta sosialisasi SMA/SMK
Ruang kelas
Semua kelas IX
2       
Rabu, 13 Mei 2015
07.00 – 10.00
Pengembalian buku dan pelunasan administrasi serta sosialisasi SMA/SMK
Ruang kelas
Semua kelas IX
3       
Selasa, 19 Mei 2015
07.00 – 10.00
Pelunasan administrasi
Ruang kelas
Kelas IX A s/d IX D
4       
Rabu, 20 Mei 2015
07.00 – 10.00
Pelunasan administrasi
Ruang kelas
Kelas IX E s/d IX H
5       
Kamis, 21 Mei 2015
07.00 – 10.00
Sosialisasi SMA/SMK dan persiapan perpisahan
Ruang kelas
Semua kelas IX
6       
Jumat, 22 Mei 2015
06.00 - selesai
Perpisahan
Bedugul
Semua kelas IX
7       
Jumat, 29 Mei 2015
07.00 – 10.00
Samawartana dan Pelunasan administrasi
Lapangan Basket
Semua kelas IX pakaian adat sembahyang
8       
Rabu, 3 Juni 2015
07.00 – 10.00
Pembayaran SPP
Ruang kelas
Semua kelas IX
9       
Jumat, 5 Juni 2015
07.00 – 10.00
Pembayaran SPP
Ruang kelas
Semua kelas IX
10   
Rabu, 10 Juni 2015
07.00 – 10.00
Pengumuman Kelulusan
Lapangan Basket
Semua kelas IX Pakaian adat sembahyang

Denpasar, 8 Mei  2015
Kepala SMP Dwijendra Denpasar,



Dra. Ni Wayan Nadi Supartini, M.Pd
NIK. 530 707 124