Ajang tahunan
Denpasar Festival 2014 bertema Dharma Cipta Mahabudaya resmi dibuka
oleh Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Pembukaan
acara yang berlangsung 28-31 Desember 2014 di titil nol kilometer
Denpasar itu ditandai dengan penyerahan beras kuning (sukaruka) dari
wali kota kepada salah seorang penari topeng dan penandatangan prasasti
Titi Banda.
Sebanyak 1.000 orang penari topeng tradisi dan modern
yang mencerminkan karakter orang Denpasar sebagai kota urbanisasi, dan
gong kebyar juga ditampilkan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri
Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Gde Puspayoga, Wali Kota Bandung
Ridwan Kamil dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana.
Menurut
Ketua Panitia Denfest 2014 Anak Agung Oka Suweca, tema kegiatan tahun
ini untuk memuliakan kreativitas sebagai seni murni yaitu perwujudan
keindahan sebagai persembahan kepada keagungan Sang Pencipta di alam
raya dan kegirangan manusia.
"Denfest ini sebagai penanda
pengabdian dan kemampuan Denpasar dalam mewujudkan dimensi keseimbangan
kreativitas tradisi dan modernitas yang kuncinya meningkatkan kemakmuran
rakyat di segala bidang," tuturnya, Sabtu (28/12).
Peserta parade topeng diikuti oleh sekolah-sekolah di seputaran Kota Denpasar dan Sanggar-sanggar seni. Salah satu sekolah yang berpartisipasi adalah SMP Dwijendra Denpasar. Sekolah swasta ini menampilkan kreasi topeng berjudul "Ganecha", menceritakan bagaimana Ganesha mengalahkan lawan-lawannya dengan taring yang telah patah. Penampilan SMP Dwijendra menjadi salah satu yang ditunggu para penonton Denpasar Festival.
Lebih lanjut
dijelaskan, ajang tahunan ini merupakan bagian dari perwujudan Denpasar
yang mampu menjalankan modernitas dan tradisi dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat. Dia mengatakan kendati perubahan zaman terjadi, tetapi
Denpasar mampu merangkul bersama tradisi sehingga tercipta kreativitas
yang layak dinikmati.(Dari Bisnis.Com).