Menutup penilaian ujian praktek sekolah tahun pelajaran 2015/2016 dilaksanakan pentas seni budaya bertempat di aula lantai III Yayasan Dwijendra Denpasar.
Semua siswa berlomba-lomba menampilkan kreativitas baik secara perorangan maupun kelompok.
Selamat berkreativitas .
Profil Sekolah
Penelusuran Dwijendra
Sabtu, Februari 27, 2016
Pentas seni budaya
Kamis, Februari 25, 2016
Disdikpora Denpasar Gelar Ujian Pemantapan 12.901 Siswa
Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar tetap melaksanakan ujian pemantapan yang diikuti 12.901 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diselenggarakan selama dua hari hingga Kamis (25/2).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kota Denpasar I Made Raka di Denpasar, Rabu mengatakan, uji pemantapan tersebut tetap dilakukan di Denpasar meski Disdikpora Provinsi Bali tidak menyelenggarakan uji pemantapan itu.
"Ujian pemantapan oleh Disdikpora Pemkot Denpasar bertujuan untuk melatih anak-anak agar lebih siap menghadapi ujian nasional. Untuk mengetahui permasalahan dan kesiapan sekolah pada hari pertama dilakukan pemantauan ke sejumlah sekolah, antara lain SMPN 12 Denpasar, SMP Widya Sakti dan SMP 2 PGRI Denpasar," ujarnya.
Raka mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar tetap menyelenggarakan ujian pemantapan meski Pemerintah Provinsi tidak melaksanakannya. Ujian pemantapan ini masih dilaksanakan untuk melatih anak-anak untuk kesiapannya menghadapi ujian nasional mendatang.
Di samping itu, kata Raka, pelaksanaan ujian nasional dilakukan evaluasi, sehingga para guru dapat menambah atau pengayaan terhadap bahan-bahan mata pelajaran yang perlu ditingkatkan melalui kepala sekolah masing-masing.
Ia menjelaskan, soal ujian pemantapan ini juga disesuaikan dengan ujian nasional yang menyediakan 10 paket soal. Dengan kualitas soal bobotnya lebih berkualitas dan tinggi. Begitu juga para siswa saat ujian nasional menjadi terbiasa.
Peserta yang mengikuti ujian pemantapan di Kota Denpasar sebanyak 12.901 orang dari 56 sekolah negeri dan swasta se-Kota Denpasar. Sedangkan untuk pengawasan dalam ujian ini pihaknya menyilang," ujarnya.
Untuk ke depan ia berharap siswa itu memiliki integritas dan nilai tinggi. Sesuai dengan visi dan misi "Padmaksara" Wali Kota Denpasar salah satunya peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan di setiap sekolah. Sehingga sekolah wajib hukumnya mencerdaskan kehidupan bangsa itu.
"Melalui sekolah saya yakin mampu mengubah kehidupan masyarakat, selain itu guru-guru juga berperan penting dalam keberlanjutan proses belajar mengajar," katanya.
Dari hasil pemantauan (monitoring) yang dilaksanakan ada beberapa sekolah masuk kategori sekolah ramah anak yakni di SMP 2 PGRI Denpasar. Karena sekolah itu rindang, tersedia ruang pendingin (AC) setiap kelas, sehingga siswa menjadi aman, nyaman dan tenang dalam belajar.
Kepala SMP 2 PGRI Denpasar Dr Gede Wenten Aryasuda MPd mengatakan, meski ujian nasional tidak menentukan kelulusan, namun akan bermanfaat bagi siswa, karena nilai UN akan dipergunakan sebagai alat seleksi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
"Hal itu berarti ada kompetensi, artinya siswa itu tetap belajar, karena kewajiban siswa memang belajar agar menjadi anak kreatif, inspiratif dan inovatif. Tanpa belajar siswa tidak bisa inovatif dan kreatif untuk itu kami ucapan terima kasih kepada pemkot karena tetap menyelenggarakan `try out` ini," katanya.
Selain itu pendidikan juga sebagai tumpuan meningkatkan SDM. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas sumbernya adalah dari pendidikan oleh karena itu lembaga pendidikan harus didorong dan ditingkatkan serta perhatian khusus dalam memenuhi sarana pendidikan sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Kepala Sekolah SMP Widya Sakti I Wayan Nendra S.Pd menambahkan, sebelum ujian pemantapan diselenggarakan pihaknya telah melakukan uji coba pemantapan bekerja sama dengan beberapa bimbingan belajar.
Selain itu, kata Nendra, pihaknya juga mengadakan les tambahan, pengayaan, klinik akademik setiap hari Sabtu. Sehingga dalam ujian pemantapan ini tidak ada permasalahan. Dan untuk jumlah siswa yang mengikuti ujian pemantapan sebanyak 281 orang dan kelas yang digunakan ada sebanyak 15 kelas.
Untuk ruang satu hingga 13 masing-masing yang ujian sebanyak 20 orang, ruang 14 sebanyak 13 orang dan ruang 15 sebanyak 11 orang.
Sedangkan untuk SMPN 12 Denpasar ruangan yang digunakan untuk ujian pemantapan sebanyak 19 kelas dan siswa yang mengikuti ujian sebanyak 379 orang. (WDY)
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: I Gusti Bagus Widyantara
Ujian Praktek 2016
Dalam perayaan hari raya Galungan dan Kuningan kegiatan kelas IX tetap berlangsung.
Pada kesempatan ini dilaksanakan ujian praktek yang dilaksanakan pagi hari. Berikut dokumentasinya