Umat Hindu di Bali mempunyai ritual khusus menyambut pergantian Tahun Caka atau yang lebih dikenal dengan Hari Raya Nyepi, Jumat 7 Maret 2008.
Nyepi berasal dari kata sepi atau kosong, dimana mengandung arti bahwa sesuatu yang baru harus diawali dari kekosongan. Awal tahun Caka juga harus diawali mulai dari kosong dengan melakukan introspeksi diri melalui perenungan Nyepi, disebut Catur Brata Penyepian.
Catur berarti empat, sedangkaN brata penyepian berarti pantangan selama nyepi. Adapun Catur Brata Penyepian itu terdiri dari :
Jiwa berkreasi umat Hindu Bali yang senang berkesenian memunculkan boneka besar yang menyerupai wajah-wajah seram butakala yang dikenal dengan "Ogoh-ogoh" yang diarak saat tawur kesanga. Setelah sekian lama wajah ogoh-ogoh ini tidak saja menyeramkan tapi sekarang sudah banyak yang baik seperti wajah tokoh-tokoh pewayangan Ramayan dan Mahabhrata. Disamping itu juga banyak ogoh-ogoh yang menyapaikan pesan-pesan moral melalui wajah-wajah kocak dan tokoh-tokoh politik. Berikut contoh bentuk ogoh-ogoh yang menyuarakan protes sosial(Diambil dari Liputan 6, SCTV)
Nyepi berasal dari kata sepi atau kosong, dimana mengandung arti bahwa sesuatu yang baru harus diawali dari kekosongan. Awal tahun Caka juga harus diawali mulai dari kosong dengan melakukan introspeksi diri melalui perenungan Nyepi, disebut Catur Brata Penyepian.
Catur berarti empat, sedangkaN brata penyepian berarti pantangan selama nyepi. Adapun Catur Brata Penyepian itu terdiri dari :
- Amati Geni artinya tidak menggunakan api (tidak mengumbar amarah)
- Amati Karya artinya tidak bekerja (tidak melakukan aktivitas)
- Amati Lelungan artinya tidak boleh bepergian
- Amati Lelanguan artinya tidak menikmati hiburan
Jiwa berkreasi umat Hindu Bali yang senang berkesenian memunculkan boneka besar yang menyerupai wajah-wajah seram butakala yang dikenal dengan "Ogoh-ogoh" yang diarak saat tawur kesanga. Setelah sekian lama wajah ogoh-ogoh ini tidak saja menyeramkan tapi sekarang sudah banyak yang baik seperti wajah tokoh-tokoh pewayangan Ramayan dan Mahabhrata. Disamping itu juga banyak ogoh-ogoh yang menyapaikan pesan-pesan moral melalui wajah-wajah kocak dan tokoh-tokoh politik. Berikut contoh bentuk ogoh-ogoh yang menyuarakan protes sosial(Diambil dari Liputan 6, SCTV)
0 comments:
Posting Komentar