SOLO – Beberapa perubahan akan terjadi dalam
pelaksanaan Ujian Nasional tahun ajaran 2012/2013, salah satunya rencana
penempatan pengawas silang jenjang. Namun, Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga (Disdikpora) Kota Solo menilai hal itu akan terkendala karena
jumlah guru di SMP dan SMA tidak seimbang.
Kepala Seksi Kurikulum
Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora Solo, Budi Setiono, menjelaskan
rancangan Prosedur Operasional Standar (POS) UN telah disosialisasikan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (15/1/2013) lalu.
Dalam sosialisasi itu direncanakan metode pengawasan UN akan dilakukan
silang jenjang. Guru yang mengajar di SMP akan mengawas ujian di SMA dan
sebaliknya.
Budi menilai hal itu tidak jadi kendala jika jumlah
guru SMP dan SMA di satu Kota seimbang, selain itu faktor demografis
juga menjadi pertimbangan sendiri agar poin pengawasan direview. Dia
mencontohkan pelaksanaan UN di daerah dengan area wilayah yang luas akan
menyulitkan penempatan guru itu.
“Seharusnya dengan aturan guru
mata pelajaran yang di-UN-kan tidak boleh mengawas saja sudah cukup,”
jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/1/2013).
Selain
itu, perubahan lainnya adalah jumlah paket soal sebanyak 20 paket tiap
ruang ujian untuk UN jenjang SMA dan SMK menurutnya sudah cukup
meminimalisasi kecurangan. Karena setiap siswa akan mendapatkan soal
yang berbeda, sehingga peluang untuk bertukar jawaban sangat kecil.
Di
samping itu, pelaksanaan UN tahun ini juga dilakukan bersamaan dengan
ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK). Pada tahun sebelumnya, UNPK
dilakukan selang beberapa bulan setelah UN.
“Kemungkinan besar untuk efektivitas waktu, ujian dilakukan pada hari yang sama tapi jam yang berbeda,” jelasnya.
0 comments:
Posting Komentar